Perwira Polres Kediri Aniaya Wartawan

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 15:01 WIB

TEMPO Interaktif, Kediri:Kalangan wartawan di Kediri, Jawa Timur, mengecam keras tindakan brutal Inspektur Dua Pol. Bagus Setiawan yang telah menghajar hingga babak belur Tantowi Jauhari, wartawan Radio Andika FM Kediri. Penganiayaan oleh lulusan Akademi Kepolisian tahun 2000 itu terjadi Selasa sore kemarin saat berlangsung razia kendaraan bermotor. Para jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Anti Kekerasan (KUWAK) menuntut perwira muda itu diseret ke pengadilan militer dengan tuduhan penganiayaan berat. “Tegakkan peraturan. Bukan kami yang memutus hukuman. Memangnya kami hakim," kata Didik Mashudi, anggota KUWAK, ketika bertemu Kapolres Kediri Ajun Komisaris Besar Jodie Rooseto, Rabu (9/1). Tapi, tuntutan penyelesaian hukum itu dijawab Kapolres dengan janji pemberian sangsi. "Saya akan memberi sangsi sesuai kesalahannya," ujar Jodie. Kapolres menyuruh Bagus lepas seragam, kemudian dikenai skorsing sembari menunggu hukuman berikutnya. Penganiayaan terjadi di jalan Desa Kemirahan, Kecamatan Kepung, Kediri. Di tempat itu berlangsung razia oleh anggota Polres Kediri. Tantowi yang melintas dihentikan. Polisi memeriksa surat motornya. Mendadak, melintas kencang sepeda motor dikendarai dua anak muda. Mereka kabur, dikejar polisi dan tertangkap, kemudian dibawa ke tempat razia. Seorang polisi memukul kepala seorang anak muda tersebut. Sontak Tantowi bereaksi. “Jangan main pukul begitu!” teriaknya. Seorang polisi menyergah agar tidak ikut campur. Tiba-tiba Ipda Bagus Setiawan memanggil dan berkata, “Bilang apa kamu tadi?” Tantowi pun menjelaskan, sebaiknya polisi menilang kedua anak muda itu, kalau dianggap bersalah. Tidak main pukul. Jawaban itu membuat Bagus marah. Ia langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi. Reporter muda bertubuh ceking itu tidak kuasa membendung jurus-jurus maut Bagus. Darah segar mengucur dari hidung Tantowi. Keningnya benjol dan kepala robek. Tapi, begitu tahu Tantowi wartawan, Bagus berubah lembut. Ia menawarkan pengobatan, juga sempat menyeka darah segar di muka Tantowi. Tantowi berangkat sendiri ke rumah sakit. Diagnosa dokter, dia terluka akibat penganiayaan. Bagus meminta dokter jaga agar mengubah, luka-luka Tantowi karena kecelakaan dengan sepeda pancal. Sedang biaya pengobatan dibayar Bagus. Kepada wartawan Kediri, Bagus mengaku sangat emosi dengan Tantowi. Ia mengaku lima kali menghantam Tantowi dan beberapa kali menghajar dengan tendangan. "Ucapan Tantowi sangat menyinggung saya. Setelah itu saya menyesal. Saya meminta maaf," ujar Bagus. (Dwidjo U Maksum)

Berita terkait

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

1 menit lalu

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

1 menit lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Beberkan Alasan Nurul Ghufron Tak Hadiri Sidang Etik Hari Ini

6 menit lalu

Dewas KPK Beberkan Alasan Nurul Ghufron Tak Hadiri Sidang Etik Hari Ini

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron karena ketidakhadirannya dengan alasan sedang menggugat ke PTUN

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

7 menit lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

12 menit lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

13 menit lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

15 menit lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

16 menit lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

19 menit lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

19 menit lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya