Tokoh Agama dan Kepercayaan Tolak ISIS di Indonesia
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelkam Markas Besar Kepolisian Brigadir Jenderal Suparmi Suparto mengatakan dukungan terhadap gerakan Islamic State of Irak and Syria atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tak hanya lewat pembaiatan dan penggalangan dana. Menurut dia, banyak masyarakat Indonesia yang sudah pergi ke Suriah.
"Puluhan orang termasuk mantan napi teror sudah berangkat ke Suriah untuk berjihad," kata Suparmi di kantor Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Agustus 2014.
Data yang dihimpun Intelkam Mabes Polri, kata dia, terdapat enam anggota relawan Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan Syam Organizer berangkat ke Suriah pada 2013. Selain itu, sebanyak 56 mujahidin kelompok Jawa Timur juga pergi ke sana.
Tak hanya yang sudah terdata, Suparmi mengatakan banyak juga warga Indonesia yang sudah berangkat ke Suriah. Seperti Bahrumsyah, eks mahasiswa UIN Ciputat, yang mendadak terkenal lewat video ajakan kepada masyarakat Indonesia bergabung ke ISIS, diduga berangkat ke Suriah sejak tiga bulan lalu. Adapun pria di sebelah kiri Bahrumsyah dalam video tersebut, kata dia, juga warga Indonesia bernama M. Aziz Muhidin yang sedang kuliah di Pakistan.
Adapun Aziz, kata Suparmi, berada di Pakistan sejak 2 Agustus 2011. Pria asal Keputihan, Kebumen, Jawa Tengah, tersebut merupakan mahasiswa yang merangkap guru mengaji anak-anak diplomat Indonesia di Irak. Aziz juga merupakan alumni Ngruki, pondok pesantren pimpinan terpidana teroris Abu Bakar Ba'asyir.