2 Alasan Bekas Ketua IDI Tolak Ribka Jadi Menkes

Reporter

Jumat, 1 Agustus 2014 06:09 WIB

Ribka Tjiptaning. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta: Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kartono Mohamad, menolak Ketua Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Ribka Tjiptaning, menjabat menteri kesehatan pada pemerintahan mendatang. Alasannya, Ribka tak punya konsep kesehatan untuk masyarakat. (Baca: Ribka Ingin Jadi Menkes, Beredar Petisi Penolakan)

"Kalau jadi menteri kacaulah," kata Kartono saat dihubungi, Kamis, 31 Juli 2014. Pada Selasa, 29 Juli 2014, Ribka menyatakan siap menjadi menteri kesehatan atau menteri tenaga kerja. Tapi Ribka menyerahkan sepenuhnya keputusan menjadi menteri itu kepada Joko Widodo yang menjadi presiden terpilih. (Baca: ICW Tolak Ribka Jadi Menkes)

Ketua Dewan Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau ini menuding Ribka terlibat dalam dua masalah kesehatan. Menurut dia, Ribka terlibat dalam penghilangan ayat 2 Pasal 113 Undang-Undang Kesehatan. Ayat itu menyatakan tembakau sebagai zat adiktif.

Badan Kehormatan DPR juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Ribka atas pelanggaran ini, yaitu politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tak boleh memimpin panitia khusus atau panitia kerja.

Berikutnya, Ribka dituding meminta menteri kesehatan menarik salah satu merek infus.

Ribka, kata Kartono, juga pernah menyuruh Siti Fadilah Supari yang saat itu menjabat sebagai menteri kesehatan untuk menarik salah satu merek infus. Tapi, hal ini dilakukannya tanpa memberikan pembuktian dari ahli bahwa merek tersebut bermasalah. Kartono menduga Ribka hanya ingin memenangkan merek lainnya. Ia memanfaatkan kedudukannya sebagai anggota dewan. "Padahal sebagai anggota parlemen dia tak punya wewenang," ujarnya.

Pada 2007, Ribka meminta pemerintah menarik infus buatan PT Otsuka. Ribka menilai produsen infus asal Jepang ini membuat produk yang tak steril. Pada saat yang sama, PT Sanbe Farma mengeluarkan produk barunya yang diklaim steril. (Baca: Diusulkan Jadi Menteri Kesehatan, Ribka Tunggu Sikap Jokowi)

Ribka menepis tudingan Kartono. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia ini menyatakan tak pernah setuju profesi dokter ikut mempromosikan produk farmasi. "Saya tidak ikut-ikutan. Buat apa saya promosi. Justru saya tidak setuju kalau profesi dokter jadi juru bicara farmasi," kata Ribka.

Ribka enggan berkomentar soal tudingan dia terlibat penghilangan ayat tembakau. "Menurut saya yang paling penting saya bekerja untuk rakyat," kata anggota DPR dua periode ini.

NUR ALFIYAH

Terpopuler
Dituding Tak Layak Jadi Menkes, Ini Jawaban Ribka
Amerika Diminta Ungkap Suap Senjata ke Indonesia
ISIS Hancurkan Pusat Peradaban Irak
Ribka Mau Jadi Menkes, Bekas Kolega di DPR Menolak

Berita terkait

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

45 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

54 hari lalu

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

55 hari lalu

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

3 Januari 2024

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

Rokok elektrik mulai dikenai pajak pada 1 Januari 2024. Apa bahaya dan efek samping memakai rokok elektrik bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

12 Oktober 2023

KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan mitigasi kematian pada petugas KPPS akan menjadi perhatian KPU. Terutama bukan berusia 50 tahun ke atas.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

5 Agustus 2023

KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

KPK menerima surat dari tahanan lain yang mengeluhkan keberadaan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Saran IDI untuk Cegah Kasus Bullying Dokter Residen

24 Juli 2023

Saran IDI untuk Cegah Kasus Bullying Dokter Residen

Praktik perundungan atau bullying dokter residen sudah puluhan tahun tidak pernah berani diungkapkan.

Baca Selengkapnya