Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla menghadiri rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Selasa 22 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva memimpin ceramah salat Idul Fitri di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta. Dalam khotbah yang bertajuk "Memaknai Demokrasi Kita", Hamdan berceramah di hadapan ribuan muslim, termasuk wakil presiden terpilih, Jusuf Kalla. Salat id dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Datang sekitar pukul 06.20 WIB, Kalla mengenakan kemeja putih dan jas hitam.
"Suasana Idul Fitri ini harus jadi momentum bagi kita untuk bersatu. Pilihan calon presiden boleh berbeda, tapi sekarang saatnya kita bersatu, membangun silaturahmi dan hubungan baik di antara kita," ujar Hamdan dalam ceramahnya, Senin, 28 Juli 2014.
Pemilihan umum presiden kemarin, tutur Hamdan, membuat masyarakat terbelah karena berbeda pilihan dan dukungan. "Bahkan bisa berbeda antara saudara dan keluarga, suami dan istri," katanya. Menurut ia, pemilu presiden yang digelar 9 Juli lalu dinilai berhasil tanpa hambatan yang besar. Keberhasilan itu merupakan sumbangan besar bagi umat Islam. (Baca: SBY Bareng Boediono Salat Ied di Masjid Istiqlal)
Menurut Hamdan, banyak orang asing dan pengamat politik dari berbagai negara tidak percaya akan suksesnya demokrasi Indonesia. Sebab, ujar ia, warga asing berpikir ajaran Islam tak cocok dengan sistem demokrasi di Indonesia. "Menurut mereka, Islam tak bisa demokrasi, seperti yang terjadi di Timur Tengah," kata Hamdan. Di Timut Tengah, banyak negara seperti Mesir, Iraq, Libya, dan Surya gagal menjalankan demokrasi. Bahkan banyak di antara negera itu jatuh dalam kekacauan dan perpecahan. (Baca juga: Jokowi Salat Ied di Balai Kota)