Mudik Lebaran, Ini Antisipasi Kejahatan Ala Polisi

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 24 Juli 2014 20:55 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono bersama menteri terkait temui pemudik yang menggunakan jasa kereta api di Stasiun Senen, Jakarta, 24 Juli 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan 86 ribu polisi dari seluruh Kepolisian Daerah disiapkan untuk menjaga keamanan sekaligus mengantisipasi kejahatan di musim mudik Lebaran 2014.

Para polisi itu, merupakan personel yang turut menjaga Pemilihan Umum Presiden 9 Juli lalu. "Mereka sebelumnya melakukan pengamanan selama Pilpres," kata Ronny saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Juli 2014. (Baca: Puncak Mudik Terminal Pulogadung H-2 Lebaran)

Selain menyiapkan personel berseragam untuk berjaga di lajur mudik dari Sumatera Selatan hingga Nusa Tenggara Timur, kata Ronny, Kepolisian menyiapkan pos penjagaan dan pelayanan masyarakat. "Anggota yang tak memakai seragam pun kami tebar. Utamanya serse dan intel yang memang melakukan operasi tertutup," ujar dia.

Kepolisian tak cuma memperhatikan pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. "Kami justru mengimbau pemudik yang menumpang kendaraan umum harus lebih hati-hati," kata Ronny.

Untuk pemudik yang naik kendaraan umum, saran Ronny, harus menempatkan uang di tempat yang aman. Selain itu, pemudik sebaiknya tak memakai perhiasan yang bisa mengundang niat jahat. (Baca: Mudik, Garuda Tambah Lima Penerbangan ke Padang)

Pemilihan pakaian sebaiknya mulai diperhatikan. "Gunakan pakaian yang ringkas," ujar Ronny. Tak lupa, pemudik wajib hati-hati dengan orang-orang tak dikenal yang tiba-tiba menawarkan sesuatu. "Kami khawatir ada unsur kesengajaan, misalnya memasukkan obat ke minuman."

Ronny mengatakan polisi tak hanya memperhatikan keselamatan pemudik. Melainkan juga, rumah dan harta yang ditinggal pemudik selama musim Lebaran berlangsung. Di kota-kota yang cenderung ditinggal pemudik, polisi bakal berkoordinasi dengan petugas keamanan kompleks rumah, hingga sekuriti pusat perbelanjaan. Tujuannya, menghindari upaya perampokan. (Baca: Mangindaan: Besok Puncak Arus Mudik)

Supaya keamanan terjamin, menurut Ronny, masyarakat pun wajib melakukan tindakan preventif. "Antisipasi kebakaran juga perlu," kata dia. Peralatan yang tersambung dengan listrik harus diperhatikan sebelum meninggalkan rumah. "Membina hubungan dengan petugas keamanan lingkungannya, dan menitipkan keamanan rumahnya ke petugas tersebut," kata Ronny.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

8 jam lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

9 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

10 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

4 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

4 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya