TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Resor Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerjunkan sekitar 20 personel sebagai petugas khusus pengganjal ban kendaraan angkutan pemudik selama H-7 sampai H+7 Lebaran tahun ini. Para personel kepolisian itu akan bertugas mengantisipasi potensi tergelincirnya kendaraan-kendaraan roda empat yang melaju pada tanjakan-tanjakan curam saat terjadi kemacetan panjang dalam arus mudik.
“Petugas telah kami bagi di dua titik tanjakan paling rawan di Gunungkidul,” kata Kepala Polres Gunungkidul Ajun Komisaris Besar Polisi Faried Zulkarnaen kepada Tempo, Rabu, 23 Juli 2014. Secara geografis, Gunungkidul terletak di ketinggian dengan banyak bukit.
Dua titik paling rawan yang membutuhkan petugas pengganjal ban itu yakni di tikungan Slumprit yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Gunungkidul dan Bantul. Satu lagi berada di kawasan jalur wisata Pantai Baron- Kukup.
Sebenarnya, lokasi jalur tanjakan rawan itu tidak terlalu ekstrem karena hanya memiliki kemiringan di bawah 45 derajat. “Tapi sebelum tanjakan itu selalu didahului tikungan curam, sehingga jika pengemudi tak menguasai medan mudah terjebak dan kendaraan bisa tergelincir turun karena tak kuat menahan beban,” kata Faried. (Baca : Libur Lebaran, SAR Yogyakarta Siaga 14 Hari)
PRIBADI WICAKSONO
Berita Terpopuler
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket
Pangkostrad Letjen Gatot Nurmatyo Jadi KSAD Baru
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub
Berita terkait
Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
5 jam lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
6 jam lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSoal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan
12 jam lalu
Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
1 hari lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap
1 hari lalu
Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.
Baca SelengkapnyaKorlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri
1 hari lalu
Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai
1 hari lalu
Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.
Baca SelengkapnyaTNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota
1 hari lalu
Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.
Baca SelengkapnyaTPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.
Baca Selengkapnya37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini
1 hari lalu
Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat
Baca Selengkapnya