Bakal Tersangka Pembakar Klenteng Tewas Bunuh Diri
Editor
Zed abidien
Selasa, 15 Juli 2014 15:20 WIB
TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Kepolisian Sektor Kota Banyuwangi Ajun Komisaris Ketut Redana mengatakan bakal tersangka pembakar Klenteng Hoo Tong Bio, Mei Giok, diduga kuat tewas karena bunuh diri. "Namun tak diketahui bunuh diri dengan apa," kata Ketut kepada wartawan, Selasa, 15 Juli 2014.
Menurut Ketut, kedua anak Mei Giok menolak jenazah ibunya itu diotopsi. Sedangkan secara fisik tidak ditemukan kejanggalan pada jenazah Mei Giok, seperti tak ada busa yang keluar dari mulut dan dubur serta tak didapati bekas jeratan di leher. "Tubuhnya bersih seperti sedang tertidur," katanya.
Ketut menjelaskan, penetapan Mei Giok sebagai tersangka sejatinya tinggal menunggu waktu. Saat kebakaran terjadi, hanya Mei Giok yang berada di klenteng itu. Hasil uji laboratorium Kepolisian Daerah Jawa Timur juga menunjukkan ada unsur kesengajaan dalam kebakaran klenteng berusia 240 tahun itu.
Saat ditemukan tewas, Mei Giok meninggalkan empat lembar surat yang ditujukan kepada polisi dan mantan Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng Hoo Tong Bio, Bambang Witarsa. Isi surat itulah yang menunjukkan Mei Giok mengakhiri hidupnya sendiri. "Rasa penasaran membuatku pergi untuk mencari kebenaran," tulis Mei Giok dalam tulisan tangannya.
Surat-surat tersebut lebih banyak berisi kekecewaan Mei Giok terhadap kepengurusan klenteng yang dipimpin Bambang Witarsa. Menurut Mei Giok, banyak penyimpangan yang terjadi di dalam klenteng, namun pengurus membiarkan. Bahkan Mei Giok pernah dituduh mencuri uang sumbangan dari umat. "Padahal saya tidak melakukannya, tapi tetap dituduh," tulisnya dalam surat itu.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Banyuwangi Ajun Komisaris Nandu Dyananta mengatakan, dari surat-surat tersebut, polisi menduga, Mei Giok membakar klenteng itu karena sakit hati terhadap pengurus. "Namun dia tidak mengakui membakar klenteng," katanya. Adapun polisi berencana menghentikan penyelidikan kasus ini.
Mantan Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma Hoo Tong Bio, Bambang Witarsa, mengatakan selama ini dia tidak mendapat keluhan dari Mei Giok. Namun dia mengakui Mei Giok tidak cocok dengan biokong klenteng, Sutrisno. "Tapi kami anggap kebakaran klenteng ini sebagai kehendak Tuhan," katanya.
Kebakaran Klenteng Hoo Tong Bio terjadi pada Jumat pagi, 13 Juni 2014, sekitar pukul 06.00 WIB. Petugas pemadam kebakaran terlambat datang, sehingga api melalap habis altar ibadah yang dibangun pada 1784 ini. Seluruh isi klenteng itu, dari 16 patung dewa-dewi, prasasti kuno, hingga sarana peribadatan, ludes terbakar.
IKA NINGTYAS
Berita Lainnya:
Ahok Safari Ramadan ke Mana Hari Ini?
Deddy Mizwar Diberi Dua Pilihan jika Main Sinetron
Hasil Pemilu Menurun, Ical Didesak Gelar Munas