Kasus Hong Kong, Politikus PDIP Minta Diulang

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 7 Juli 2014 21:33 WIB

Kericuhan di lokasi TPS pemilihan presiden 2014 di Hong Kong. Twitter.com

TEMPO.CO, Hong Kong - Pemilihan umum telah berlangsung di luar negeri dan salah satunya di Hong Kong, namun ini menimbulkan masalah. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, mengaku prihatin dengan yang terjadi di Hong Kong.

"Ditolaknya sebagian pemilih oleh KPU melalui Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN) di Hong Kong, pada hari Minggu, 6 Juli 2014, jelas sangat merugikan Jokowi-JK," kata dia lewat pesan singkat pada Senin, 7 Juli 2014. "Sebab sebagian besar pemilih yang ditolak adalah pendukung Jokowi-JK." (Baca: Kisruh di Hong Kong, Ini Hasil Penyelidikan Bawaslu)

Dia merasa sedih dan prihatin dengan nasib para pemilih yang belum sempat menggunakan haknya. Menurut dia, KPU agar segera memberi mereka kesempatan untuk memilih di tempat yang lebih kondusif, "Toh enggak harus di Victoria Park, Hong Kong," kata dia. (Baca: Telat, WNI di Hong Kong Tak Bisa Gunakan Hak Pilih)

Rieke bersemangat memastikan para pemilih di Hong Kong yang berbondong-bondong datang ke Victoria Park untuk menggunakan hak pilihnya adalah para pekerja (buruh) yang pro-Jokowi. “Saya tahu betul, sebab saya sudah biasa bergaul dengan para buruh,” katanya.

Dia mendesak agar PPLN di Hong Kong menggelar pemungutan suara bagi para TKI yang belum menggunakan hak pilihnya di negeri itu di KJRI atau tempat-tempat lain. (Baca: Dihalangi Mencoblos, Ratusan TKI Hong Kong Marah)

Menurut dia, jumlah pemilih tidak mencapai belasan ribu orang. Dan demokrasi lima tahunan ini selayaknya bisa terselenggara sebaik mungkin. "Jangan sampai hak politik pemilih dihalang-halangi,” kata dia. (Baca: Ratusan TKI Hong Kong Histeris Teriakkan: Jokowi!)

Dia merasa khawatir jika kasus di Hong Kong itu tidak dituntaskan, sehingga bisa saja terjadi di dalam negeri pada 9 Juli nanti.

Rieke masih mempercayai peran aparat KPU dan Bawaslu, yang mampu menjaga proses pilpres dengan baik. "Sehingga jangan sampai kekuatan rakyat (people power) yang kemudian mengambil alih pengawasan. Kita tetap merindukan pemilu yang tidak saja demokratis, tapi juga bersih dan bebas kecurangan,” ujarnya menegaskan.

HADRIANI P.

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler lainnya:
Pengamat Nilai Sikap SBY Berlebihan
Debat, Hatta Keliru Sebut Harga Baru Gas Tangguh
Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat

Berita terkait

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

17 jam lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

1 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

2 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

2 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

2 hari lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

2 hari lalu

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

Ketua Bawaslu mengatakan jajarannya akan mengawasi media sosial pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

9 hari lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

11 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

11 hari lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

12 hari lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya