Mahasiswa Makassar Menyandera Mobil Tanki Pertamina

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 14:42 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar:Sekitar 5000 mahasiswa Makassar, Selawesi Selatan, Kamis (9/1) kembali turun ke jalan menyatakan penolakan atas kenaikan harga BBM, tarif daftar listrik, dan telepon. Mereka juga bereaksi keras atas pernyataan Mega semalam yang tidak sepakat dengan bentuk proses yang dilakukan mahasiswa dengan membakar patung Presiden. Aksi mahasiswa terkonsentrasi di Gedung DPRD Sulawesi Selatan. Silih berganti, mereka berdatangan baik dengan berjalan kaki maupun mengendarai kendaraan bak-bak terbuka. Sedikitnya tujuh kampus, antara lain, Institut Agama Islam Negeri Alauddin, Makassar, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Veteran Republik Indonesia, dan berbagai elemen aksi lainnya bergabung dalam aksi ini. Aksi mahasiswa di depan kampus IAIN Alauddin berlangsung sejak pukul 07.30 WITA. Mereka menyandera sebuah mobil tanki milik Pertamina dengan nomer polisi TD 9475 Y. Mobil tersebut dibawa masuk ke dalam kampus. Kemudian, ratusan mahasiswa menggelar orasi di tengah ruas jalan sambil membakar ban-ban bekas. Akibatnya, arus lalulintas di sekitar Kampus IAIN mengalami kemacetan total. Ekspresi penolakan terhadap kenaikan BBM, tarif daftar listrik dan tarif telepon disampaikan sedikit berbeda oleh Mahasiswa Muslim Indonesia. Kelompok mahasiswa yang sebagian besar anggota unit pengembangan kreativitas seni, budaya, dan sastra menggelar pertunjukan happening art sejauh lima kilometer. Mereka melakukan long march dari Kampus 2 UMI Kakak Tua ke DPRD Sulawesi Selatan. Sepanjang jalan, mereka mempertontonkan ekspresi penolakan atas kebijakan pemerintah menaikkan tiga kebutuhan dasar. Mereka mengekspresikan penderitaan yang dialami rakyat banyak. Di antara, mahasiswa yang seluruh tubuhnya berlumuran oli, kemudian dibuat coretan pada tubuh menyerupai tengkorak putih. Mereka mengusung sebuah perahu sampan yang bertuliskan, Bapak Ibu, Kami Harus Berlayar Kemana?. Mahasiswa lainnya menarik ban bekas. Yang lainnya lagi, memanggul sebuah jerigen bertuliskan Tolak Kenaikan BBM. Bentuk aksi lainnya, seorang mahasiswa mengusung sebuah kompor minyak tanah. Aksi kelompok ini dipimpin oleh seorang mahasiswa yang berpakaian seperti pocong. Aksi penolakan serupa juga dilakukan sekitar 3000 buruh dan mahasiswa, di depan gedung DPRD Sidoharjo. Mereka melakukan aksi damai dengan cara duduk ditengah di Jalan Teuku Umar. Selain orasi, massa juga membawa puluhan poster, di antaranya berbunyi BBM naik, telp naik, listrik naik semua naik. Hanya harga diri yang turun. Mereka juga membawa keranda mayat diselimuti koran hitam bertulis Indonesia Hitam. Di samping keranda, dua orang membawa poster Megawati dan Taufik Kiemas. Para peserta aksi kemudian membacakan tahlil di depan keranda mayat dan poster Megawati serta Kiemas. Setelah itu, keranda mayat dan poster dibakar. Para peserta aksi berasal dari Serikat Buruh Sejahtera Indonessia dari PT Mitra Offset Sidoarjo. Selain itu, tampak juga elemen mahasiswa dari dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sidoarjo, dan Forum Penegak Reformasi Sidoarjo. Sementara itu, 200 meter dari gedung dewan dekat Gedung Kejaksaaan Negeri, massa buruh dan mahasiswa juga melakukan aksi serupa. Mereka berasal dari Komite Penyelamat Kedaulatan Rakyat, yang merupakan gabungan 11 elemen di antaranya PRD, BEM UMS, SBSI, PNII. Aksi ini meminta pemerintah menurunkan harga, selain meminta Presiden Megawati turun. Kedua kelompok massa, saat ini mulai berkumpul dengan dibatasi spanduk yang berisi tanda tangan ribuan warga yang menolak kenaikan harga. Sementara, ratusan polisi terlihat menjaga ketat gerakan massa. Arus lalu lintas di depan DPRD ditutup total. Menurut informasi masih ada ribuan massa yang akan datang. (Muannas/Adi Mawardi-Tempo News Room)

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

2 menit lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

11 menit lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

19 menit lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

22 menit lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

29 menit lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

34 menit lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

39 menit lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

8 Kampus Swasta yang Menyediakan Beasiswa Pakai Skor UTBK SNBT

44 menit lalu

8 Kampus Swasta yang Menyediakan Beasiswa Pakai Skor UTBK SNBT

Gagal UTBK SNBT 2024? Manfaatkan skor UTBK di kampus swasta berikut ini.

Baca Selengkapnya

PPP Soal Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg: Siapa yang Melarang?

53 menit lalu

PPP Soal Arsul Sani Tangani Sengketa Pileg: Siapa yang Melarang?

PPP tidak memiliki urusan apa pun dengan hakim MK Arsul Sani dalam gugatan Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

59 menit lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya