TEMPO.CO, Kediri - Kepolisian Sektor Pagu Kabupaten Kediri melacak misteri kematian karyawati Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran, Kediri. Korban ditemukan tergeletak di sebuah parit dengan tubuh penuh luka.
Kepala Kepolisian Resor Pagu Ajun Komisaris Suharjito mengatakan korban yang diketahui bernama Lilik Sumarsih, 46 tahun, warga Desa Wates, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri ditemukan warga tergeletak di dasar parit Dusun Bibis, Desa Baye, Kecamatan Kayen Kidul, Kediri, pagi tadi.
Korban mengenakan pakaian lengkap dengan celana panjang, korban yang bekerja di koperasi milik RSUD Gambiran ini terlentang dengan beberapa bagian tubuh terluka. “Terdapat luka lebam di mata dan pipinya robek,” kata Suharjito, Senin, 30 Juni 2014.
Menurut penelusuran polisi, korban yang diketahui memiliki dua orang anak ini terakhir kali berpamitan kepada anaknya untuk pergi ke rumah temannya sehari sebelumnya. Sekitar pukul 17.00 WIB korban meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa keesokan hari.
Hingga kini polisi masih menyelidiki penyebab kematian Lilik yang diduga menjadi korban kekerasan. Namun dugaan adanya motif perampokan masih didalami mengingat sejumlah perhiasan korban masih menempel. Di antaranya adalah kalung, cincin, dan anting-anting sebelah kanan. Sementara sepeda motornya jenis Yamaha Mio warna hitam telah raib.
Sementara itu, adik korban, Ana Listiyani, mengaku terkejut atas kematian kakaknya. Menurut dia korban tak pernah memiliki musuh dan dikenal akrab dalam bergaul. Sesaat sebelum meninggalkan rumah kemarin sore dia masih sempat memasak untuk bekal berbuka puasa kedua anaknya. “Dia pamit mengantarkan jambu kepada temannya,” katanya saat menunggu proses otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri.
Dia berharap polisi segera menemukan pelaku pembunuhan dan menghukum seberat-beratnya. Apalagi perbuatan itu dilakukan di bulan Ramadan di mana korban yang tengah beribadah puasa tengah menyambut hari raya bersama keluarganya.
