TEMPO Interaktif, Semarang: Hampir seribu tukang becak yang tergabung dalam Serikat Becak Setia Kawan (SBSK), Kamis (31/3) melakukan unjuk rasa menentang kebijakan Pemerintah Kota Semarang yang akan membebaskan jalan protokol di Semarang dari becak dan pedagang kaki lima. Mereka mengawali aksinya dengan menggayuh becaknya dari pusat kota Simpang Lima menuju Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, lalu memarkir becaknya di depan Balai Kota yang terletak di Jalan Pemuda. Tak ayal, iring-iringan becak tersebut mengakibatkan jalan-jalan yang dilalui macet total. Aksi para tukang becak ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sepanjang perjalanan, para ukang becak menyuarakan protes terhadap rencana pembersihan jalan-jalan protokol dari becak. "Kalau di jalan protokol kami tidak boleh beroperasi, kami makan apa," seru salah seorang tukang becak sambil menggayuh becaknya."Pemerintah memang gila. Habis kenaikan BBM, becak dilarang, besok apa lagi..," teriak yang lain. "Kalau di jalan protokol yang banyak penumpang, kami tidak boleh beroperasi, kenapa tidak dilarang sekalian saja kami dilarang total." Sesampainya di Balai Kota, langkah mereka terhadang barisan Polisi dan Satpol PP yang telah menutup gerbang Balai Kota. Namun setelah bernegosiasi, akhirnya perwakilan mereka dipersilakan melakukan audiensi dengan Pjs Wali Kota Semarang Saman Kadarisman. Audiensi berlangsung tertutup. Tapi setelah selesai, salah seorang perwakilan tukang becak menyatakan bahwa untuk sementara Pemerintah Kota Semarang menangguhkan rencana pembebasan becak di jalan-jalan protokol.Rencana kebijakan pembebasan jalur protokol dari becak merupakan hasil rapat koordinasi Pemkot Semarang pada 7 Maret lalu. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Pemkot Semarang berencana melakukan operasi penertiban pedagang kaki lima dan becak di jalan-jalan protokol akan diintensifkan selama Maret 2005. Jalan-jalan protokol yang dimaksud adalah Jalan Pemuda, Pandanaran, Pahlawan, Ahmad Yani, Thamrin, dan Gajahmada. Sohirin-Tempo