Ini Rincian Lima Lembar Bon Adhi Karya untuk Anas  

Reporter

Jumat, 27 Juni 2014 15:55 WIB

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menjalani sidang perdana dugaan gratifikasi proyek Hambalang dan proyek lainnya dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (30/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Manajer Pemasaran PT Adhi Karya M. Arief Taufiqurrahman memberikan duit pelicin alias gratifikasi dalam lima tahap kepada bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Duit pelicin terkait dengan proyek Hambalang itu diakali dalam bentuk bon sementara. (Baca: KPK: Obsesi Jadi Presiden, Anas Pakai Dutasari)

Teknis pembayaran seperti ini, menurut Arief, disebut juga marketing fee. "Uang dikeluarkan lewat bon sementara, lalu meminta persetujuan kepala divisi baru diserahkan pada yang berkepentingan," kata Arief saat memberikan kesaksian dalam sidang terdakwa Anas untuk kasus dugaan korupsi Hambalang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 26 Juni 2014.

Lima lembar bon diterima Anas dengan dicicil atas beberapa nama, keperluan, dan beban proyek. Total duit yang diberikan sebesar Rp 2,010 miliar. Bon pertama ditulis atas nama Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor, dalam bon dicantumkan untuk Anas sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut diperhitungkan untuk pelaksanaan proyek grand design DPR RI tertanggal 19 April 2010. (Baca: Ini Bukti Anas Tidak Mencicil Toyota Harrier)

Selanjutnya bon sebesar Rp 500 juta atas nama Arief dan bon ketiga atas nama Teuku Bagus sebesar Rp 500 juta untuk keperluan Anas tertanggal 1 Juni 2010. Lalu bon keempat ditulis kembali atas nama Arief dengan pengeluaran Rp 500 juta kepada Anas untuk keperluan proyek Biofarma tanggal 18 Juni 2010.

Terakhir, bon ditulis atas nama Teuku Bagus sebesar Rp 10 juta untuk keperluan operasional kepala divisi berupa jamuan dan entertaint Anas Urbaningrum pada 6 Desember 2010.

Dari peran Anas sebagai anggota DPR RI untuk pengurusan proyek serta melancarkan pengerjaan proyek P3SON Hambalang oleh PT Adhi Karya, Anas diduga menerima gratifikasi sebesar Rp 2,10 miliar dari PT Adhi Karya.

Uang tersebut, menurut jaksa, digunakan Anas untuk pencalonannya dalam Kongres Partai Demokrat 2010. Selain itu, Anas menerima uang sebesar Rp 84,515 miliar dari M. Nazaruddin, serta US$ 36,070 untuk keperluan pencalonan Ketua Umum Partai Demokrat.

AISHA SHAIDRA

Terpopuler

Lecehkan Benyamin, Program YKS Trans TV Dihentikan
Elektabilitas Jokowi 45 Persen, Prabowo 38,7 Persen
Tiang Monorel di Jakarta Dibongkar

Berita terkait

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

23 Desember 2023

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

30 Oktober 2023

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

10 September 2023

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

7 September 2023

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

31 Juli 2023

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.

Baca Selengkapnya

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

15 Juli 2023

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara yang baru. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya