Publik Figur Harus Siap Diberitakan Miring Oleh Media

Reporter

Editor

Rabu, 30 Juli 2003 09:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Dewan Pers Atmakusuma Astraatmadja mengatakan wajar jika Tomy Winata diberitakan oleh media, baik itu tentang keburukan atau kebaikannya. Karena kapasitas seorang Tomy Winata adalah pengusaha yang terkenal. Jadi harap siap saja kalau menjadi berita buat masyarakat pers, katanya saat diskusi TEMPO versus Tomy Winata yang diselenggarakan radio 68H di Hotel Sahid, Kamis (13/03). Menurutnya, pemberitaan itu justru menguntungkan Tomy Winata. Sebab dengan pemberitaan itu, desas-desus yang selama ini tidak diketahui masyarakat akan ketemu kebenarannya. Soal fotonya di Majalah TEMPO, sebagai orang terkenal itu tidak bisa dihindarkan,tandasnya. Yang penting adalah tidak ada rasa menghakimi, karena semua pihak sudah ditanya versinya. Pengacara Tomy Winata, Desmond J. Mahesa langsung keberatan. Dia mempertanyakan, dengan kebebasan pers seperti itu maka bisa seenaknya mengacak-acak kehidupan orang lain. Apalagi TEMPO memuat foto Tomy Winata dengan besar, sehingga apresiasinya langsung menunjuk ke Tomy Winata. Seharusnya pers itu bermain pada tataran fakta, bukan opini, kata Desmond. Penulis artikel Ada Tomy di Tenabang?, Ahmad Taufik, menanggapi bahwa pihak TEMPO telah melakukan klarifikasi melalui Tempo News Room kepada Tomy. Bila perlu rekaman kaset pembicaraan dengan Tomy bisa menjadi buktinya. Sampai sekarang saya memiliki bukti yang lebih luas dari awalnya, tapi itu nanti saja,kata Ahmad Taufik. Karena kemungkinan persoalan ini akan menyangkut pihak yang lain. (Andi Dewanto Tempo News Room)

Berita terkait

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

2 menit lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

7 menit lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 menit lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

18 menit lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

26 menit lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS

31 menit lalu

Pencapaian Lagu Seven Jungkook BTS

Lagu Seven dari Jungkook BTS menduduki peringkat teratas dalam daftar The Hottest Hits Outside the US yang dirilis oleh Billboard, pekan ini

Baca Selengkapnya

Komang Ayu Cahya Dewi Menang, Indonesia Melangkah ke Final Piala Uber 2024

38 menit lalu

Komang Ayu Cahya Dewi Menang, Indonesia Melangkah ke Final Piala Uber 2024

Komang Ayu Cahya Dewi memetik kemenangan atas wakil Korea, Kim Min Sun, dalam laga penentuan babak semifinal Piala Uber 2024. Berikut rekapnya.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

45 menit lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

49 menit lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

51 menit lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya