Partai Perhimpunan Indonesia Baru Galang Aliansi Menolak Megawati
Selasa, 29 Juli 2003 22:25 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB) yang hari ini telah lolos verifikasi tingkat pusat, akan menggalang aliansi untuk merobohkan status quo dan mengalahkan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan umum 2004. "Yang penting ke depan presidennya jangan Megawati lagi," kata Ketua Umum Partai PIB Sjahrir di Jakarta tadi sore.
Sjahrir mengatakan partainya tidak mentargetkan perolehan suara pada pemilu mendatang, tapi labih memikirkan proses pemilihan presiden. Langkah penting yang akan diambil adalah memenangkan pemilihan presiden mendatang. "Tidak perlu saya yang menjadi presiden, asalkan jangan Megawati."
Perlawanan terhadap status quo itu, kata Sjahrir, "Karena pemerintahan yang status quo hanya melanjutkan korupsi yang berkesinambungan." Selain itu, ada ketidakkonsistenan untuk memperbaiki ekonomi, sehingga perekonomian hingga saat ini tidak juga pulih.
Untuk merobohkan status quo yang saat ini berkuasa, Partai PIB akan menggandeng partai-partai lain yang melawan Megawati, antara lain Partai Amanat Nasional, Partai Nasional Banteng Kemerdekaan pimpinan Eros DJarot, Partai Keadilan Sejahtera pimpinan Hidayat Nur Wahid, dan Partai Bintang Reformasi dibawah kepemimpinan Zaenuddin MZ.
Sjahrir mengaku sudah mendapat dukungan dari Ketua Umum PAN Amin Rais. "Ia mengatakan kalau saya terpilih dan dia tidak, maka Amin akan mendukung saya." Sebaliknya, kata dia, jika Amin Rais yang maju menjadi calon presiden, maka PIB akan sepenuhnya mendukung Ketua MPR ini.
JIka kemudian yang menjadi presiden dan wakilnya adalah Megawati dan Akbar Tandjung, ia menegaskan akan menjadi partai oposan sampai tingkat daerah. Karena selama ini kompetensi Megawati sangat meragukan. Penolakan yang sama juga akan dilakukan terhadap Hamzah Haz. "Kami akan melawan di parlemen, di tingkat provinsi dan kotamadya," dia menegaskan.(Andi Dewanto-Tempo News Room)