Ilustrasi penyitaan barang bukti narkotika sabu. Tempo/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Bangkalan - Aparat Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, menggerebek pesta sabu di sebuah rumah di Desa Parseh Timur, Kecamatan Socah, Rabu, 11 Juni 2014. Dari penggerebekan tersebut dua orang ditangkap, sementara satu orang lainnya kabur.
Dua orang yang ditangkap saat berpesta sabu, yaitu Yusuf Ari Efendy, 39 tahun, dan Chiaril Anwar, 38 tahun. Ada pun Heji, pemilik rumah yang dijadikan tempat pesta sabu, berhasil meloloskan diri dari sergapan petugas. Tak hanya pemakai, Heji disinyalir merupakan pengedar sabu dan telah lama dipantau aparat.
"Heji sudah kami masukan ke dalam daftar pencarian orang (DPO)," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Bangkalan Inspektur Satu Rivai. Selain meringkus para pelaku, polisi juga menyita barang bukti dari tempat kejadian perkara berupa alat hisap dan sabu seberat 1,19 gram.
Menurut dia, penggerebekan dilakukan berkat informasi masyarakat yang mengaku resah karena di rumah Heji sering dijadikan tempat pesta sabu. Polisi kemudian merespons informasi tersebut dengan menerjunkan anggotanya ke lokasi.
Polisi mendapati ketiga tersangka sedang asyik berpesta sabu. Rivai menambahkan, Efendi dan Chairil akan dijerat dengan Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. "Ancamannya maksimal 12 tahun penjara," katanya.
Desa Parseh di Kecamatan Socah berada dalam satu wilayah dengan Desa Rabesen. Desa ini oleh polisi dijuluki kampung narkoba. Di Desa Rabesen transaksi narkoba dilakukan di tempat-tempat terbuka seperti menjual kacang goreng. Tidak hanya menjual, para pengedar biasanya juga menyediakan tempat menghisap sabu sekaligus. Tahun lalu, Polda Jatim menggerebek kampung tersebut dan menemukan sebuah rumah mewah, khusus disewakan kepada orang untuk mengkonsumsi sabu. (Baca juga: Napi LP Tarakan Otak Peredaran Sabu Rp 1,3 M?)
