Mangrove dan Terumbu Rusak, Nelayan Merugi  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 3 Juni 2014 03:31 WIB

Ilustrasi nelayan. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil tangkapan nelayan di Sendang Biru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, anjlok hingga separuh lebih. Kerusakan habitat terumbu karang dan hutan mangrove dianggap sebagai penyebab utama berkurangnya tangkapan ikan. "Terumbu karang dan mangrove di sini rusak parah," kata salah seorang nelayan, Sri Siswati, Senin, 2 Juni 2014.

Sebelumnya, nelayan berhasil menangkap sekitar 70 ikan tuna berbobot 45-70 kilogram per ekor setiap hari. Sekarang tangkapan hanya separuhnya. Sedangkan jika menangkap ke tengah laut, dibutuhkan bahan bakar lebih banyak dan perahu lebih besar.

Walhasil, pendapatan para nelayan terus menurun. Kini mereka khawatir kerusakan habitat terumbu karang bakal mengancam kelangsungan hidup para nelayan. Karena itu, masyarakat setempat berpatroli untuk mencegah pencurian dan kerusakan terumbu karang. Juga perusakan hutan mangrove.

Sekitar 75 persen terumbu karang di Kabupaten Malang rusak akibat ulah manusia. Terumbu karang rusak lantaran nelayan menangkap ikan dengan bom atau racun. Selain itu, kerusakan juga disebabkan oleh eksploitasi terumbu karang secara berlebihan dan juga pencurian karang.

"Terumbu karang rusak karena penangkapan ikan dengan bom, racun, dan pencurian terumbu karang," kata Kepala Seksi Sumber Daya Laut dan Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, Agung Revolusi Cahyanto. Terumbu karang terhampar sepanjang 160 kilometer di garis pantai yang meliputi enam kecamatan, yakni Donomulyo, Sumbermanjing Wetan, Ampelgading, Gedangan, Bantur, dan Tirtoyudo.

Sedangkan hutan mangrove rusak lantaran penggundulan hutan di sepanjang pesisir selatan Kabupaten Malang. Dampaknya, terjadi erosi. Lapisan tanah pun menutup hutan mangrove dan terumbu karang. Selain itu, mangrove dibabat untuk dijadikan kayu bakar dan arang. Sekitar 53 persen dari 340 hektare hutan mangrove rusak berat.

Padahal hutan mangrove yang tumbuh di pesisir pantai berfungsi mencegah abrasi serta menjadi habitat biota laut, termasuk aneka jenis ikan. Untuk memulihkan hutan mangrove, Pemerintah Kabupaten Malang bersama petani melakukan penanaman bibit. Pada tahun ini ditanam 35 ribu bibit mangrove di Tamban, Pujiharjo, dan Ngliyep.

EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler:

Sultan Didesak Agar Tegas Selesaikan Intoleransi di DIY

3 Hal Tak Bisa Dilakukan Ahok sebagai Plt Gubernur

Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan

Penghargaan Pluralisme Sultan Didesak untuk Dicabut






Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

13 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

13 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

17 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

18 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

24 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

28 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

36 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

46 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

48 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya