Perayaan Paskah Tak Dapat Izin di Tempat Terbuka  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 30 Mei 2014 19:54 WIB

sxc

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan umat Kristiani berbagai provinsi yang dijadwalkan menghadiri perayaan Paskah Adiyuswa Sinode Gereja Kristen Jawa tingkat nasional 2014 di Kabupaten Gunungkidul, Sabtu, 31 Mei 2014, dipastikan tak bisa merayakannya bersama-sama di satu lokasi terbuka. Sebab, pihak kepolisian dan pemerintah setempat hanya memberi izin setelah panitia kegiatan itu memecah perayaan Paskah di delapan gereja berbeda yang berjauhan.

"Umat tidak akan bisa bersama merayakannya, terpisah-pisah," kata Ketua Umum Panitia Paskah Adiyuswo Pendeta Christiana Riyadi, Jumat, 30 Mei 2014.

Gereja yang jadi lokasi perayaan itu adalah Gereja Kristen Jawa (GKJ) Wonosari, GKJ Logandeng, GKJ Bejiharjo, GKJ Paliyan, GKJ Wiladeg, GKJ Candi, GKJ Ponjong, dan GKJ Pugeran. Perayaan akan digelar dari pukul 07.00-13.00 WIB. (Baca: Perayaan Paskah di Cirebon Kembali Dibubarkan Paksa)

Riyadi menjelaskan perayaan Paskah yang akan dihadiri sekitar 1.200 umat dari 200-an gereja di enam provinsi di Pulau Jawa itu batal setelah panitia ditentang berkali-kali oleh masyarakat, kelompok keagamaan, kepolisian, dan pemerintah setempat saat mengurus perizinan. "Kami sudah mengurus izin di tujuh lokasi agar umat bisa bertemu, tapi terus ditolak," ujarnya.

Penolakan ini, kata dia, bentuknya bukan izin yang tak bisa keluar tapi pembatalan. "Semua rencana sudah sempat diizinkan, tapi akhirnya juga dibatalkan," kata dia. Alasannya berbagai macam. Jika polisi mengizinkan, tapi kelompok kemasyarakatan protes. Sebaliknya, jika lingkungan mengizinkan tapi polisi menganggap tak aman. "Sebagian kelompok masyarakat yang menolak khawatir perayaan itu untuk kristenisasi, apalagi jika digelar di tempat umum dan terbuka." (Baca: Pemuda Ansor dan Banser Amankan Perayaan Paskah)

Semula panitia sudah mengantongi izin dari pemerintah daerah di Lapangan Terbang Gading, Kecamatan Playen. Tapi TNI AU tak mengizinkan. Sejumlah tempat juga diupayakan, antara lain di Alun-alun Gunungkidul di Paliyan, dan bahkan di bekas terminal Desa Baleharjo tapi semuanya tak memperoleh izin. "Intinya kami tidak boleh menggelar di ruang publik atau terbuka, harus di dalam gereja," ujar Riyadi. Padahal GKJ di Gunungkidul rata-rata kecil tempatnya.

Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Gunungkidul Ajun Komisaris Besar Polisi Faried Zulkarnaen menuturkan keputusan memecah perayaan paskah di Gunungkidul itu keputusan bersama. "Demi kebaikan bersama, bukan tekanan, jadi ditempatkan di delapan gereja berbeda," kata dia. Kepolisian menempatkan seratus personel di tiap gereja.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:

Didit Hediprasetyo, Putra Prabowo yang Mendunia
Kivlan Zein Ancam Adukan Komnas HAM ke Ombudsman
Umat Katolik di Sleman Diserang Kelompok Bergamis
Dukung Jokowi-JK, Solihin: Ingin Pemerintah Bersih

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya