Demo Anti Premanisme Digelar Di Makassar

Reporter

Editor

Selasa, 29 Juli 2003 16:52 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar:Tindakan peneyerangan terhadap kantor majalah Tempo akhir pekan lalu terus mengundang solidaritas dan keprihatinan dari berbagai daerah. Di Makassar, Kamis (13/3) siang, sekitar 100 massa yang umumnya wartawan, akademisi dan seniman menggelar aksi keprihatinan. Mereka berkumpul di halaman monumen Mandala di Jalan Jenderal Sudirman sejak pukul 10.00 WITA. Di tempat ini, selain melakukan orasi secara bergantian, kelompok seniman juga menggelar happening art. Salah seorang di antaranya mengenakan topeng berwajah banyak, kemudian dengan angkuhnya menginjak-injak lembaran koran yang berserakan di pinggir jalan. Pada saat yang bersamaan terlihat juga seorang seniman yang memeragakan diri sebagai wartawan yang sedang terpenjara di balik teralis yang terbuat dari bambu. Pertunjukan ini untuk menggambarkan kehidupan pers dan kekuasaan di tanah air, kata Darmuis, koordinator seniman. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Mansyur Sema, yang juga ikut berorasi, mengatakan dalam kasus penyerangan terhadap Tempo, sudah jelas memperlihatkan terjadinya perselingkuhan antara pengusaha dan penguasa. Oleh karena itu, pihak manapun yang menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan berekspresi harus melakukan perlawanan terhadap aksi-aksi yang mengekang kebebasan pers seperti yang dialami majalah itu. Menurut Mansyur, kebetulan saja pada pekan ini yang menjadi sasaran aksi premanisme adalah Tempo. Tidak tertutup kemungkinan tindakan serupa juga akan dialami wartawan di manapun. Karena itu, kata dia, tindakan penyerangan ini tidak boleh dibiarkan karena akan menjadi preseden buruk bagi kehidupan pers. Hal senada disampaikan Kepala Biro Harian Kompas Indonesia Timur Pepih Nugraha. Menurut dia, penyerangan terhadap wartawan dan kantor media massa merupakan kejahatan atas demokrasi. Tindakan itu tidak boleh dibiarkan dan harus dilawan oleh semua elemen yang menginginkan kehidupan demokrasi berjalan di Indonesia. Menurut dia, aparat kepolisian harus menyelidiki kasus itu, karena juga turut menyaksikan insiden penyerangan ke Tempo. Sementara itu Aliansi Jurnalis Independen Makassar, dalam pernyataan sikapnya, menegaskan agar pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh pemberitaan pers, menggunakan jalur hukum sesuai UU Pokok Pers Nomor 40 Tahun 1999. AJI Makassar juga mengutuk tindakan massa Tommy Winatapengusaha kelompok Artha Graha, yang dinilai secara sengaja melecehkan kebebasan pers dan kebebasan informasi. AJI juga mengutuk aksi premanisme yang dilakukan oleh kelompok manapun yang bertujuan membungkam kebebasan pers. AJI berharap pihak Polri serius mengusut kasus ini agar tidak menjadi preseden yang buruk di masa datang. (Muannas Tempo News Room)

Berita terkait

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

5 menit lalu

Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini

Setidaknya ada 4 ponsel baru yang diprediksi diluncurkan bulan ini, mulai dari Realme GT Neo 6 hingga Meizu Note 21.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

5 menit lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

5 menit lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

9 menit lalu

Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

11 menit lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

16 menit lalu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya

Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 menit lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

21 menit lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Tim Piala Uber Indonesia Masuk Final, Greysia Polii Merasa Bangga

22 menit lalu

Tim Piala Uber Indonesia Masuk Final, Greysia Polii Merasa Bangga

Greysia Polii menonton perjuangan tim Piala Uber Indonesia melalui streaming bersama mantan atlet bulu tangkis Korea Selatan, Yena Chang.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

26 menit lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya