Balitbangkes: Indonesia Belum Temukan Vaksin MERS  

Reporter

Editor

Anton William

Rabu, 14 Mei 2014 03:59 WIB

Partikel sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS) coronavirus yang muncul pada 2012 terlihat dalam mikrograf elektron transmisi dari National Institute for Allergy and Infectious Diseases (NIAID). REUTERS/National Institute for Allergy and Infectious Diseases

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan Indonesia belum menemukan vaksin virus Middle East respiratory syndrome (MERS). Pernyataan ini sekaligus membantah klaim yang disebutkan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. "Jangankan antivirus MERS, antivirus SARS yang merebak sejak awal 2000-an lalu pun belum ditemukan vaksinnya," ujar Tjandra saat ditemui Tempo di Jakarta, Selasa, 13 Mei 2014.

Menurut Tjandra, penelitian antivirus adalah prosedur standar yang harus dilakukan Biofarma. Perusahaan penelitian milik negara itu, memiliki kemampuan untuk membuat cetakan antivirus tersebut, tapi Biofarma belum memiliki basis data virus tersebut, katanya. Akibatnya, Biofarma belum bisa memulai pembuatan vaksin.

Adapun saat ini yang dilakukan Kementerian Kesehatan, kata Tjandra, adalah menangani para pasien yang terjangkit virus MERS. Caranya, tenaga medis mengidentifikasi virus yang bersarang di tubuh pasien. Jika pasien diketahui terjangkit virus MERS maka dilakukan isolasi. Selanjutnya, pasien akan diobati dengan obat-obatan antibiotik sebagai pencegahan infeksi saluran pernapasan lebih lanjut. Namun, hasil dari obat-obatan tersebut belum maksimal. (Baca: AS Benarkan Adanya Kasus Kedua MERS di Negaranya)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi sempat juga mengatakan bahwa telah ada riset tentang vaksin MERS dan tinggal menunggu pengakuan WHO agar dapat segera dipasarkan ke seluruh dunia. Namun, pernyataan yang dikeluarkan oleh Kepala Balitbangkes siang ini meluruskan pernyataan yang dibuat oleh Menteri Kesehatan tersebut. (Baca: Indonesia Bisa Bikin Vaksin Virus MERS)

Virus MERS yang semula berasal dari jazirah Arab kini telah sampai di Indonesia. Hingga kemarin, 77 pasien terjangkit virus MERS di 13 provinsi. Seorang jemaah umrah asal Makassar, Sulawesi Selatan, bernama Jumallang Kaneng Lejja, 84 tahun, dirawat intensif di Rumah Sakit King Fahd, Jeddah, Arab Saudi, karena positif terinfeksi virus MERS. Rumah Sakit King Fahd merupakan rumah sakit rujukan bagi penanganan penderita virus MERS di negara itu. (Baca: Antivirus MERS Bikinan Indonesia Tunggu Izin WHO)

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Terpopuler

Nabrak di Bundaran HI, Pengemudi BMW Tantang Polisi
Tepis Fitnah Sara, Kiai NU Kampanye untuk Jokowi
Ini Skuad Resmi Inggris
Jadwal Pemadaman Listrik Jakarta Hari Ini
Bank Mandiri Bantah Ada Pembobolan ATM

Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

1 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

3 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

11 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

16 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

19 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

25 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

25 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

35 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya