AJI Bandung Tolak Amplop untuk Wartawan  

Reporter

Minggu, 4 Mei 2014 07:18 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung mengecam dan menolak amplop serta suap terkait dengan kerja jurnalistik di lapangan. AJI Bandung mengimbau kepada para pembuat kebijakan, lembaga, dan instansi pemerintahan untuk berhenti memberikan amplop atau suap kepada wartawan. (Baca juga: Wali Kota Kediri Hapus Anggaran Pelesir Wartawan)

“Pemberian amplop pada wartawan itu akan membuat wartawan tidak profesional. Media atau jurnalis harusnya netral, berdiri di semua kepentingan etnis, suku, agama, ras, atau golongan apa pun,” ujar Ketua AJI Bandung Adi Marsiela seusai menggelar aksi peringatan Hari Pers Dunia di Gedung Sate, Bandung, Sabtu, 3 Mei 2014. (Baca juga: AJI Semarang Desak Ganjar Terbitkan SK Anti-amplop)

Adi mengatakan imbalan atau amplop merupakan salah satu belenggu kebebasan pers. Sebab, berita bukanlah pesanan pihak tertentu dan bukan komoditas yang diperjualbelikan. Saat ini AJI Bandung tengah merancang bentuk penolakan amplop terhadap wartawan pada instansi pemerintahan di Kota Bandung secara resmi. “Suratnya akan segera dilayangkan kepada lembaga-lembaga. Kami akan berjalan meminta agar kegiatan itu dihentikan,” katanya.

AJI Bandung juga mengetuk hati nurani semua pihak untuk menjunjung tinggi hak kebebasan pers demi kepentingan publik. Pers dan massa idealnya hidup di alam kebebasan. Karena itulah ruang redaksi harus steril dari kepentingan pemilik media massa, pemilik modal, iklan, serta intervensi pihak lain pada isi berita. “Bahkan ruang redaksi harus steril dari kepentingan pribadi jurnalis itu sendiri,” ujar koordinator aksi, Ari Morgan, saat aksi berlangsung.

Memperingati Hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei, AJI di 37 kota di Indonesia melakukan aksi damai di pelataran Gedung Sate, Bandung. Aksi diramaikan dengan pertunjukan pantomim dan pembacaan puisi. Dalam aksinya, mereka menuntut penghentian impunitas atau aksi kekerasan terhadap jurnalis. Serta mendesak aparat untuk serius mengungkap pembunuhan jurnalis Bernas Yogyakarta, Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin.

RISANTI

Berita lain:
Ahok: Jokowi Jangan On-Off
Soal Century, Raden Pardede Akui Sri Mulyani Lapor ke JK
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi di Yogya, Abraham Samad Pamit dari UGM
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Uang Kecil Mau Investasi? Coba SBR, ORI, dan Sukuk

AJI

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

2 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

2 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

31 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

36 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

36 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

11 Februari 2024

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya