TEMPO.CO, Jakarta: Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Kupang, Simon Nilli, menyanyangkan teguran bernada ancaman melalui pesan BlackBerry Messenger (BBM) Bupati Sabu Raijua, Marthen Diratome, terhadap wartawan Tempo, Yohanes Seo. “Mestinya itu tidak terjadi karena dia (Marthen) pejabat publik,” kata Nilli yang juga wartawan Timor Express.
Simon menyarankan kepada Seo agar menempuh jalur hukum serta menjelaskan kronologi ancaman BBM itu. Dia juga berencana meminta penjelasan dari Marthen tentang ancaman terhadap Seo.
Wartawan Tempo yang bertugas di Nusa Tenggara Timur, Yohanes Seo, mendapat pesan bernada ancaman dari Bupati Sabu Raijua, Marthen Diratome. Ancaman tersebut diduga terkait dengan pemberitaan yang ditulis Yohanes.
“Padahal hubungan saya dengan dia selama ini baik. Makanya saya kaget,” kata Seo ketika dihubungi, Jumat, 2 Mei 2014.
Menurut Seo, dia mendapat BBM dari Marthen berisi, "Mat malam pak Jhon, beta (saya) harap bu (kau) jangan buat pembusukan dan pembunuhan karakter melalui media, biar bu (kau) juga tidak diganggu.”
Seo menerima BBM tersebut pada Rabu malam setelah mendapat PIN BB Marthen pada Rabu sore. Seo menduga BBM bernada ancaman itu berhubungan dengan pemberitaan Koran Tempo edisi 26 April 2014 bertajuk “Lima Bupati di NTT Tersangkut Kasus Korupsi”. Dalam berita yang ditulis Seo tersebut, Marthen diduga tersangkut kasus korupsi dana Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 2007 sebesar Rp 77 miliar.
Dalam berita tersebut, Seo telah meminta konfirmasi dari Marthen. Marthen merasa heran kasus (PLS) masih disidik. Padahal kasus itu sudah pernah ditutup karena tidak ditemukan kerugian negara. "Janganlah mencari-cari kesalahan orang. Jika tidak ditemukan kesalahan, jangan malu untuk mengakuinya," kata Marthen.
Bekas Ketua Forum Wartawan Provinsi NTT Albert Vincent menyesalkan kasus ancaman tersebut. “Itu menghalang-halangi kerja wartawan,” kata Albert.
Ketika dimintai konfirmasi ihwal BBM terhadap Seo, Bupati Marthen membenarkannya. “Saya hanya minta ke teman-teman wartawan tolong bikin berita sesuai dengan etika,” kata Marthen.
Perihal kalimat bernada ancaman, “biar bu juga tidak diganggu”, Marthen mengatakan, “Itu agar dia (Seo) juga tidak diganggu.”
Dalam soal kasus dana Pendidikan Luar Sekolah, Marthen membantah disebut korup. Marthen pun telah meminta klarifikasi dari Kejaksaan Tinggi NTT pada Kamis lalu. Menurut Marthen, dia tidak pernah diproses hukum terkait dengan kasus tersebut termasuk diperiksa. “Saya tidak pernah dipanggil Kejati,” kata dia.
KODRAT SETIAWAN
Berita terkait
Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027
1 hari lalu
Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina
2 hari lalu
Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.
Baca Selengkapnya7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat
5 hari lalu
Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference
6 hari lalu
AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.
Baca Selengkapnya3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS
34 hari lalu
Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?
Baca SelengkapnyaDewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang
36 hari lalu
Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.
Baca SelengkapnyaJurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal
36 hari lalu
"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi
36 hari lalu
Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.
Baca SelengkapnyaAJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan
39 hari lalu
Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.
Baca SelengkapnyaIndeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan
40 hari lalu
Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.
Baca Selengkapnya