Status Naik Bukan Berarti Merapi Akan Meletus  

Reporter

Sabtu, 3 Mei 2014 05:57 WIB

Gunung Merapi di Dukun, Magelang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

TEMPO.CO , Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Muhammad Hendrasto mengingatkan bahwa kenaikan status Gunung Merapi menjadi waspada bukan berarti gunung itu akan meletus hebat, seperti yang terjadi pada 2010. "Kenaikan status itu bukan untuk meramal letusan," katanya di ruang kerjanya di Bandung, Jumat, 2 Mei 2014.

Menurut Hendrasto, pemahaman masyarakat umum di seputaran Gunung Merapi mengidentikkan kenaikan status gunung dengan pertanda akan terjadi letusan hebat. Dia menduga persepsi masyarakat itu terbentuk gara-gara setiap lembaganya menaikkan status gunung menjadi waspada tidak pernah turun lagi, malah terus menuju awas hingga meletus sejak 1980-an. (Baca: Status Gunung Merapi Waspada)

Hendrasto mengatakan kenaikan status menjadi waspada disebabkan oleh perilaku Gunung Merapi saat ini yang memang tidak seperti biasanya ketika berstatus normal. "Status waspada ini untuk meningkatkan kewaspadaan," tuturnya.

Mengenai aktivitas Merapi, PVMBG saat ini menyerahkan penyelidikannya pada Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian di Yogyakarta. Hendrasto meminta lembaga yang menjadi kepanjangan tangan PVMBG untuk melakukan pemantauan Merapi itu meneliti aktivitas gunung tersebut saat ini. "Mereka ditugasi mencari tahu itu," kata Hendrasto. (Baca: Merapi Waspada, Sleman Siapkan 35 Pengungsian)

Berdasarkan teori sementara, aktivitas vulkanis Merapi meningkat karena pelepasan tekanan gas yang terakumulasi, bukan gara-gara aktivitas magma yang naik ke permukaan. "Gas terakumulasi menghasilkan letusan tunggal. Sesaat selesai. Nanti ada lagi sebulan atau tiga minggu lagi dari hasil dari akumulasi gas," ujarnya.

Salah satu alasan pendukung teori itu adalah aktivitas kegempaan yang biasanya menandai aktivitas magmatik Merapi tidak meningkat, bahkan terhitung jarang. Satu-satunya aktivitas magmatik yang terekam peralatan di Gunung Merapi adalah gempa low frequency (LF) yang diduga dihasilkan oleh bergeraknya fluida atau gas dalam tubuh gunung. Hendrasto mengatakan munculnya gempa LF itu, antara lain, yang menjadi alasan menaikkan status Merapi menjadi waspada.

AHMAD FIKRI





Berita lain:
Buruh Perusahaan Prabowo Tagih Tunggakan 4 Bulan Gaji
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Terungkap, Moyes Kecewa Berat pada Bintang MU Ini

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

17 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

32 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

43 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

58 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya