TEMPO.CO, Banyuwangi - Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rory Desrino Purnama, meminta Badan Pengawas Pemilu Jawa Timur untuk memeriksa ijazah artis Emilia Contesa. Menurut Rory, Emilia menggunakan ijazah yang diduga palsu saat mendaftar menjadi calon Bupati Banyuwangi pada 2010 silam. "Kami sudah mengkomunikasikan masalah ini ke Bawaslu Jatim," kata Rory, Jumat, 25 April 2014.
Emilia Contesa saat ini menjadi calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Jawa Timur. Dia dipastikan lolos karena memperoleh suara terbanyak dibandingkan 40 calon DPD lainnya. Perolehan suara Emilia mencapai 1.196.341 suara.
Saat Pilkada Banyuwangi 2010 lalu, ibu kandung artis Denada Tambunan itu menggunakan ijazah SMA Karya Nasional. Namun, saat ditelusuri, anggota Panwas Banyuwangi saat itu tidak menemukan keberadaan SMA tersebut. Kasus itu akhirnya tak berlanjut karena Emilia kalah dalam pemilihan Bupati Banyuwangi.
Totok Hariyanto, anggota Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Banyuwangi, membenarkan adanya dugaan ijazah palsu yang pernah membelit Emilia Contesa. Totok saat itu ikut menelusuri keberadaan SMA Karya Nasional yang tertulis pada ijazah berada di Jalan Kamboja 3 Nomor 5A, Rawamangun, Jakarta Timur. "Tidak ada nama SMA Karya Nasional di Jakarta," katanya.
Menurut Totok, pihaknya belum mengetahui apakah persyaratan administratif yang dipakai Emilia sama dengan saat maju sebagai calon bupati. Adapun seluruh data hasil temuan Panwaskab saat itu telah diserahkan ke Kantor Arsip Kabupaten Banyuwangi.
