TEMPO Interaktif, Denpasar: Ratusan mahasiswa di Denpasar yang tergabung dalam HMI dan Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (LMND) melakukan unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi ini dkawal ketat puluhan aparat keamanan. Aksi dimulai dengan membagi selebaran di depan kampus Universitas Udayana (Unud) Jl Jendral Sudirman. Mereka juga membentangkan spanduk yang bertuliskan " BBM naik, SBY-Kalla Turun". Sejumlah poster digunakan untuk menghadang kendaraan yang lewat. Antara lain bertuliskan "BBM untuk Rakyat atau Pemerintah?", "Enggak Bisa Tangkap Penyelundup Rakyat Dikorbankan", dll.Unjuk rasa kemudian dilanjutkan ke perempatan Matahari Departemen Store, salah-satu ruas jalan tersibuk di Denpasar. Disitu mereka melakukan orasi-orasi untuk menarik perhatian sambil terus membagikan selebaran. Dalam selebaran itu, program subsidi untuk rakyat disebut sebagai kebohongan belaka dan hanya akan menjadi ajang korupsi bagi pejabat. Sementara itu pengunjuk rasa juga meminta agar I Wayan Gendo Suardana segera dibebaskan. Sebab, perjuangannya adalah untuk kepentingan rakyat. Gendo adalah aktivis mahasiswa yang kini menjadi penghuni sel Poltabes Denpasar setelah ditangkap karena dalam aksi demo menentang kenaikan BBM membakar foto presiden SBY. Mereka menuduh penangkapan itu merupakan bagian dari represi pemerintah SBY untuk membungkam kalangan yang mengkritisi kebijakannya. "Pemerintah tidak fair," tegas Zet Hasan, koordinator aksi itu. Rofiqi Hasan-Tempo