TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan pelaksanaan ujian nasional (UN) di Jawa Timur telah dipersiapkan secara matang. Itu sebabnya dia berharap tingkat kelulusan peserta ujian nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA) kali ini tak jauh berbeda dengan hasil tahun lalu, yang mencapai 99 persen. "Ya, enggak jauh lah dari tahun lalu," kata Gubernur kepada wartawan di SMK Negeri 8 Surabaya, Senin, 14 April 2014.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Harun mengatakan target kelulusan peserta UN di wilayah kerjanya tahun ini yakni 99,8 persen. Menurut dia, Jawa Timur sudah sangat siap melaksanakan UN. "Persiapannya 100 persen sudah baik."
Beberapa faktor yang membuat Harun optimistis di antaranya pembekalan siswa peserta UN yang memadai baik secara akademis maupun mental. Siswa dipersiapkan mentalnya dengan diajak mengikuti doa bersama dan istigasah. Selain itu, sistem penilaian ujian nasional tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun ini, kelulusan siswa tidak hanya ditentukan oleh hasil UN, tetapi juga hasil ujian sekolah dan nilai rapor. Komposisi nilainya yaitu 60 persen untuk UN dan 40 persen dari ujian sekolah dan rapor. Karena itu, ujian sekolah juga memegang peranan penting dalam kelulusan siswa. "Jadi rasanya tidak perlu takut untuk tidak lulus," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim.
Tak hanya sebagai indikator kelulusan, nilai UN juga akan menjadi dasar pertimbangan siswa masuk ke perguruan tinggi. "UN sekarang bukan hanya sebagai capaian pembelajaran anak, tapi juga sebagai tes prediksi," ujar Musliar.
Jumlah lembaga pendidikan setingkat SMA di Jawa Timur yang mengikuti UN terdiri atas 440 ribu institusi. Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Surabaya, jumlah peserta UN dari SMA yakni 17.574 siswa; madrasah aliah 1.402 siswa; SMK 18.984 siswa; SMA luar biasa 15 siswa; dan paket C 1.355 siswa.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.