Kurir Akil Pakai Sandi 'Paket Ikan Asin' untuk Suap Rp 19 M  

Reporter

Selasa, 8 April 2014 05:15 WIB

Pengusaha, Muhtar Ependy. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Mico Fanji Tirtayasa, sopir dan asisten pribadi Muhtar Ependy, mengaku pernah mengantarkan bosnya ke rumah bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar untuk mengantar duit. Namun awalnya dia mengaku diminta mengantar Muhtar untuk memberikan "paket ikan asin" ke Akil. (Baca: Kisah Foto Muhtar Ependy di Ruangan Akil Mochtar)





Dia disuruh mengantar "paket ikan asin" tersebut. ”Waktu itu berdua dengan Pak Muhtar ke rumah dinas Widya Chandra," kata Mico, saat bersaksi untuk terdakwa Akil Mochtar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Senin, 7 April 2014. Muhtar Ependy adalah orang dekat Akil yang diduga menjadi kurir suap untuk bekas Ketua MK itu.





Kejadian itu, menurut Mico, bermula ketika dirinya diminta mengantar Muhtar ke Restoran Pisang Ijo di Mall of Indonesia, Jakarta Utara, suatu hari pada Ramadan tahun lalu. Di situ, kata Mico, Muhtar bertemu dengan Budi Antoni Al-Jufri, calon Bupati Empat Lawang yang saat itu sedang berperkara di Mahkamah Konstitusi. Pertemuan itu, kata Mico, merupakan yang kedua kalinya, setelah yang pertama terjadi di Soto Senayan, juga di Mall of Indonesia.

"Baru setelah dari Pisang Ijo itu saya diajak Pak Muhtar ke Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat di Mangga Dua City, Jakarta Utara. Sudah hampir tengah malam itu," katanya.

Setibanya di BPD Kalbar, Mico memarkir mobilnya lalu berbincang dengan satpam bank. Adapun Muhtar langsung masuk ke bank. Tak berapa lama, kata Mico, Muhtar keluar lagi kali ini dengan seorang pria berpeci hitam dan langsung memintanya menaikkan dua kardus besar berwarna coklat dan satu shopping bag ke dalam mobil. Bungkusan itu, kata Muhtar, kepada Mico adalah "paketan ikan asin".





"Kalau ikan asin, masak ambil dari bank? Pas di garasi rumah Pak Akil itu kardusnya saya buka dan berisi uang. Rupiah pecahan ratusan ribu," kata Mico.

Dalam surat dakwaan, Akil didakwa menerima sekitar Rp 19,8 miliar dari Budi Antoni Al-Jufri. Dalam sidang sebelumnya, petugas Bank BPD Kalbar cabang Jakarta mengaku pernah beberapa kali dititipi duit oleh Muhtar Ependy. (Baca: BPD Kalbar Tampung Duit Orang Akil Puluhan Miliar)





Muhtar juga disebut berkali-kali mengambil duit itu. Duit yang diantar Mico ke rumah dinas Akil itu didakwa sebagai duit yang pernah dititpkan Muhtar ke Bank BPD Kalbar cabang Jakarta, yang berasal dari Budi.

KHAIRUL ANAM





Advertising
Advertising





Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo


Berita terpopuler lainnya:
Kiai Maman, Caleg Pembela Ahmadiyah
Cara Atasi Gugup Bicara di Depan Umum
Caleg Binny Bintarti Bersaing dengan Ibas SBY

Berita terkait

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

28 menit lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

56 menit lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

3 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

10 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

11 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

11 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

15 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

16 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

19 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya