Jadi Caleg, Taufik Basari Dibujuk Wali Kota  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 5 April 2014 10:58 WIB

Taufik Basari, caleg Partai Nasional Demokrat di sela-sela pemeberian penyuluhan tentang pemilu di Kawasan Kecubung, Jakarta, Minggu (09/03). Dia aktif melawan korupsi dan menegakan HAM. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Taufik Basari, calon legislator dari Partai Nasional Demokrat, tertarik masuk partai lantaran hasil diskusi dengan kawan-kawannya. Alih-alih ditahan, ia malah semakin didorong menjadi calon legislator oleh sahabatnya yang menjadi wali kota.

"Bila partai diisi oleh orang yang tak benar, yang hanya mencari uang, hancurlah negara," kata Taufik, calon anggota legislatif pilihan Tempo, itu, meniru bujukan sahabat yang enggan dia sebutkan namanya kepada Tempo dua pekan lalu. (Baca: Taufik Basari, Caleg Bermodal Pengalaman Advokat),

Tak sampai sebulan, Taufik ditelepon Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya menawarinya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Hukum dan HAM. Taufik menjawab dengan pertanyaan, sejauh mana keleluasaannya di partai tersebut. "Bang Surya menjawab, apa yang kamu lakukan selama ini akan saya dukung."

Taufik kemudian berdiskusi dengan banyak pihak soal tawaran itu. Salah satunya, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi. Kepada Tempo, Burhanuddin tak keberatan Taufik menerima tawaran tersebut. "Memang orang seperti Taufik perlu terlibat dalam partai," kata Burhanuddin. (Baca: Mau Masuk DPR, Gung Tri PDIP Siapkan Rp 300 Juta).

Taufik pun resmi bergabung dengan NasDem. Ia kemudian mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari partai tersebut di daerah pemilihan DKI Jakarta I dengan nomor urut 1. Setelah itu, Taufik pun kembali merekatkan jaringan aktivis kawan-kawan lamanya. "Saya meminta mereka agar tetap bersinergi," kata Taufik. Ia meminta dukungan agar misinya berkiprah di partai tak berbelok.

Sebelum menjadi caleg, Taufik dikenal sebagai aktivis hak asasi manusia dan penggiat antikorupsi. Sejak lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 2000, ia bergabung dengan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Sejumlah gugatan ketidakadilan ia lakukan saat duduk di LBH.

Salah satunya, Taufik pernah mendampingi mantan tahanan politik Nani Nurani, yang menggugat pemerintah lantaran dalam kartu tanda penduduknya diberi tanda eks Partai Komunis Indonesia. Pengadilan Tata Usaha Negara memenangkan gugatan tersebut.

TIM TEMPO | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

8 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

29 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

35 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

36 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

36 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

37 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

38 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

38 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

38 hari lalu

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

Sejumlah caleg petahana diprediksi gagal mempertahankan kursinya dalam pemilihan legislatif 2024. Berikut ini di antaranya

Baca Selengkapnya

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

38 hari lalu

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

Ketua KPU Hasyim Asy'ari diduga menerima kue ulang tahun dari caleg PSI menuai respons dari KPK. Begini kata KPK.

Baca Selengkapnya