Gung Tri PDIP: Saya Tolak jika Disuruh Cari Proyek

Reporter

Jumat, 4 April 2014 19:47 WIB

I Gusti Agung Putri Astrid calon legislatif DPR RI asal Bali dari PDI Perjuangan bersosialisasi dengan kaum wanita muslim di Kebun Raya Bedugul, Tabanan, Bali (9/3). TEMPO/Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - I Gusti Agung Putri Astrid Kartika, calon anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, menganggap kampanye bukan sebagai ajang menebar janji dan transaksi. Menurut alumnus Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, ini, kampanye adalah cara agar calon legislator dan masyarakat sama-sama belajar mengembalikan porsi anggota badan legislatif.

“Anggota DPR bukan Sinterklas, melainkan lembaga politik yang mengawal proses terwujudnya aspirasi,” kata caleg pilihan Tempo dari daerah pemilihan Bali ini, awal Maret 2014 lalu. (Baca: Gung Tri, Caleg PDIP Pembela Korban Kedung Ombo)

Gung Tri, demikian dia disapa, pernah menjadi Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam), juga konsultan dan evaluator Komisi Nasional Anti-kekerasan terhadap Perempuan. Ia pun aktif memperjuangkan sejumlah kebijakan, antara lain revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang lebih melindungi hak warga dan hak perempuan. Lalu apa komitmennya jika kelak terpilih masuk Senayan? (Baca: Gung Tri, Caleg dari Bali yang Terinspirasi Jokowi)






Bagaimana sikap Anda jika diminta mencari proyek untuk pendanaan partai?



Bila ada penugasan seperti itu, tentu saya akan menolaknya. Apalagi partai sejak awal mengetahui kehadiran saya dilatarbelakangi keinginan mewujudkan politik yang bersih dan benar-benar untuk mengabdi kepada rakyat.






Jika kepentingan konstituen bertabrakan dengan kepentingan partai, bagaimana pula sikap Anda?



Tugas saya sebagai politikus adalah menjembatani kepentingan partai dan kepentingan konstituen. Di sini yang diperlukan adalah komunikasi di antara kedua belah pihak agar kepentingan tersebut bisa disinergikan.



Apa tindakan Anda seandainya sikap atau kebijakan partai bertentangan dengan hak asasi manusia, semangat antikorupsi, dan pro-lingkungan?
Visi saya ketika masuk ke partai adalah agar kepedulian terhadap hak asasi manusia, antikorupsi, dan pro-lingkungan bisa dijadikan perjuangan partai. Dengan potensi yang saya miliki, saya akan berusaha mencegah adanya kebijakan yang bertentangan dengan hal itu. Jika hal itu sudah terjadi, tentu saya akan berusaha agar kebijakan tersebut bisa diubah.






Advertising
Advertising

TIM TEMPO | AHMAD NURHASIM











Baca Terpopuler
15 Caleg Terseksi Versi Living in Indonesia
Jokowi Mendatangi Rumah Iwan Fals di Depok
Jokowi: Kampung Deret Petogogan Mirip Apartemen
Satinah Tetap Diadili walau Diyat Dilunasi




Berita terkait

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

9 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

30 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

36 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

37 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

37 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

38 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

39 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

39 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

39 hari lalu

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

Sejumlah caleg petahana diprediksi gagal mempertahankan kursinya dalam pemilihan legislatif 2024. Berikut ini di antaranya

Baca Selengkapnya

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

39 hari lalu

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

Ketua KPU Hasyim Asy'ari diduga menerima kue ulang tahun dari caleg PSI menuai respons dari KPK. Begini kata KPK.

Baca Selengkapnya