TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Selasa, 1 April, bakal kembali turun gelanggang menjadi juru kampanye partainya. Kali ini SBY rencananya menggelar orasi dalam kampanye terbuka di Lapangan Benteng Kuto Besak, Kota Palembang, Sumatera Selatan. (Baca: Usai Rapat Bansos, SBY Kampanye di Palembang).
Selain di Palembang, sebelumnya SBY juga sudah berkampanye ke sejumlah daerah, seperti Tulungagung, dan Brebes. Berbagai macam cara warga menyambut kedatangan SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Ada yang berebut salaman, ada pula yang meminta foto bareng. Tapi, ada juga sambutan kurang sedap.
Berikut beberapa insiden heboh saat SBY berkampanye di sejumlah daerah itu:
1. Fotonya Diinjak-injak Massa
Demokrat menggelar kampanye di Lapangan Pusat Rekreasi Promosi dan Pembangunan, Kota Semarang, Sabtu siang, 29 Maret 2014. Sebelum kampanye dimulai, panitia membagikan alat peraga, seperti poster, bendera, dan kaus kepada pendukungnya. Beragam alat kampanye tersebut bergambar lambang Demokrat dan foto Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Foto SBY Diinjak-injak di Kampanye Demokrat).
Namun, berdasarkan pantauan Tempo, para pendukung Demokrat tak menjaga alat kampanye yang diberi panitia. Ketika acara masih berlangsung, puluhan bendera Demokrat dan poster yang memuat wajah SBY berserakan di atas tanah. Kebanyakan poster berserakan tepat di depan panggung kampanye. Sedangkan para simpatisan Demokrat tak mengindahkan poster itu.
Mereka larut dalam kerumunan massa. Ada yang lalu lalang, ada pula yang asyik berjoget. Tak pelak lagi, bendera dan foto itu terinjak-injak banyak orang. Poster yang menerangkan kredit usaha kecil termasuk yang diinjak-injak massa. Pada poster itu terdapat foto SBY melambaikan tangan dengan tulisan: "Terima kasih dana KUR, SBY beri bukti bukan janji".
Ada pula poster yang bertuliskan: "Demokrat tempat semua golongan, maju terus". Ada juga poster yang berbunyi: "Semarang bersyukur TNI/Polri terus berjaya, terima kasih SBY." Suasana kampanye semakin meriah saat SBY membagi-bagikan bola. Dari atas panggung, para elite Partai Demokrat melemparkan bola ke arah kerumunan massa.
Selanjutnya Massa Sibuk Adu Jotos
<!--more-->
2. Massa Sibuk Adu Jotos
Tak terbayangkan jika Yudhoyono harus turun tangan menenangkan massa kampanye partainya yang adu jotos. Insiden memalukan ini terjadi saat kampanye Demokrat di Stadion Karangbirahi, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa siang, 25 Maret 2014. "Tenangkan. Jangan sampai ada pengganggu. Jangan sampai ada penyusup," kata SBY dengan nada tegas. (Baca: SBY Datang, Massa Demokrat Sibuk Adu Jotos).
Sejumlah panitia pun bergegas menerobos kerumunan massa untuk melerai peserta kampanye yang berkelahi di arena berlumpur karena hujan deras di stadion itu. Seorang remaja dikeroyok di tengah kerumunan peserta kampanye di depan panggung utama. Kericuhan itu dipicu senggolan antar-simpatisan saat berjoget diiringi penampilan kelompok Wali Band, penyanyi dangdut Ikke Nurjanah, Rio Febrian, dan Ras Muhammad.
Pertunjukan itu menghibur massa sembari menanti kedatangan SBY. Meskipun SBY sudah menaiki panggung sejak pukul 15.00, keributan antar-simpatisan masih terus terjadi. Akibatnya, SBY yang baru menyalami penonton di depan panggung seusai orasi terpaksa bergegas kembali ke panggung. Di dalam stadion, SBY meminta Wali Band untuk melanjutkan pertunjukan. "Brebes cinta damai. Peace," kata pembawa acara, Teuku Edwin, yang berkali-kali menenangkan massa yang sebagian besar remaja dan pemuda itu.
Selanjutnya Pria Paruh Baya Teriak-teriak PKI
<!--more-->
3. Pria Paruh Baya Teriak-teriak PKI
Tulungagung - Seorang laki-laki paruh baya mencoba menerobos barikade penjagaan polisi di Stadion Rejoagung, Tulungagung--lokasi kampanye Yudhoyono pada Selasa, 18 Maret 2014. Menaiki sepeda motor, lelaki berjaket hitam mengenakan helm itu mencoba memasuki pintu stadion yang dijaga ketat oleh aparat. Tiba-tiba, sepeda motor bebeknya dipacu ke arah pintu stadion. Dua anggota Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, sontak mengejar dan memperingatkannya agar kembali. (Baca: Pria Ini Terobos Penjagaan SBY Sambil Teriak PKI).
Bukannya berhenti, pria ini tetap melaju sambil berteriak-teriak. Tak jelas yang dikatakannya, kecuali kata "PKI". Pun, belum jelas apakah PKI yang dia maksud adalah Partai Komunis Indonesia. Ketika posisinya hanya berjarak 5 meter dari pintu masuk, seorang polisi menghadangnya sambil mencabut kunci motornya. "Saya rakyat yang berhak bertemu Presiden," teriaknya kepada polisi itu. Setelah diperingatkan, pria itu akhirnya bersedia mengalihkan sepeda motornya ke tempat lain.
Seketika, pengamanan di pintu masuk diperketat. Selang setengah jam, lelaki itu digelandang polisi ke Markas Polsek Kedungwaru, yang lokasinya tak jauh dari stadion. Polisi merangkulnya dengan berjalan kaki. Menurut salah seorang anggota polisi, pria tersebut kembali berteriak-teriak di luar stadion sehingga memicu perhatian warga dan orang yang lalu lalang. Menurut polisi itu, lelaki tersebut tampak labil kondisi kejiwaannya. Sehari sebelumnya, menurut polisi itu, dia juga mengamuk di pengadilan.
HARI TRI WASONO | DINDA LEO LISTY | MUHAMMAD ROFIUDDIN | BOBBY CHANDRA