Polisi Militer Tangani Pengeroyok Dokter Tentara  

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 10:38 WIB

TEMPO/ Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif penganiayaan dokter tentara, Kapten Arief, oleh sembilan perwira. “Masih kami selidiki kenapa pengeroyokan itu terjadi,” kata Hadi saat dihubungi, Rabu, 26 Maret 2014.

Menurut Hadi, kasus penganiayaan dokter Arief itu kini sudah ditangani oleh polisi militer. Beberapa pelaku pengeroyokan pun sudah dipanggil. Namun Hadi tak bisa memerinci berapa orang pelaku yang sudah dipanggil. (Baca: TNI AU Selidiki Penganiayaan Dokter Tentara Arief)

Penyelidikan atas kasus penganiayaan ini, kata Hadi, juga bekerja sama dengan bagian intelijen militer. “Nanti akan kami pastikan apa sebenarnya motifnya.”

Saat ini, kata dia, TNI masih fokus memberi perawatan pada Arief, yang kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta, akibat luka di bagian lever dan ginjal. (Baca: Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya)

Kapten Arief adalah dokter tentara di Skuadron Pendidikan 102 Komando Pendidikan TNI AU Pangkalan Adisucipto Yogyakarta. Ia dikeroyok oleh Letnan Satu D dan delapan perwira berpangkat letnan sampai mayor pada Rabu, 12 Maret 2014.

Menurut sumber Tempo, kekerasan ini dipicu oleh Letnan D yang kecewa dengan diagnosis dokter Arief yang menyatakan jantungnya bermasalah. "Kalau jantung bermasalah, pelaku tidak bisa terbang dan itu pemicu dia memukul korban," ujarnya. (Baca: Mengapa Letnan Satu D Keroyok Dokter TNI AU?)


IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

13 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

29 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

35 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya