4 Tahanan Polda Bali Dapat Penghargaan Lingkungan  

Reporter

Jumat, 21 Maret 2014 13:10 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Denpasar - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memberi penghargaan kepada empat pemuda Bali, yaitu Wayan Tirtayasa, Wayan Sanyasa, Wayan Adi Jayanata, dan Kadek Mudana. Keempatnya dinilai sebagai pejuang lingkungan.

Pemberian penghargaan tersebut berkaitan dengan penangkapan dan penahanan empat orang aktivis Desa Sidakarya, Denpasar Selatan, itu oleh Kepolisian Daerah Bali. Mereka dituduh terlibat dalam kasus pemasangan spanduk bertuliskan "Penggal Kepala Mangku P.", yang dipasang di depan kantor Gubernur Bali di Renon, Denpasar, beberapa waktu lalu. "Keempat pemuda itu dikriminalisasi karena melakukan perlawanan terhadap kebijakan yang rakus," kata Direktur Eksekutif Walhi Bali Suriadi Darmoko dalam acara penyerahan penghargaan yang berlangsung hingga tengah malam pada Kamis, 20 Maret 2014.

Darmoko mewakili Walhi Nasional, sedangkan penghargaan diberikan kepada keluarga empat pemuda yang telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut. Ratusan orang yang mengenakan kaus bergambar empat wajah pemuda itu hadir dalam acara yang dimeriahkan oleh pertunjukan kesenian itu.

Menurut Darmoko, berbagai upaya dilakukan Walhi untuk membebaskan empat pemuda itu. Di antaranya adalah pengurus Walhi di 28 provinsi secara serempak mengirim surat protes kepada Kepala Polri Jenderal Sutarman. Khusus Walhi Bali, juga mengirim surat kepada Kepala Polda Bali dan mendesak agar kriminalisasi terhadap empat pemuda itu dihentikan. "Pejuang lingkungan dilindungi oleh konstitusi," ujarnya.

Wayan Kadra, ayah salah seorang tersangka, Wayan Adi Jayanata, mengucapkan terima kasih atas penghargaan itu. “Anak kami tidak bersalah,” ujarnya yang disambut gemuruh tepuk tangan ratusan warga yang hadir dalam acara itu. Adapun Ketua Posko Pembebasan Empat Pejuang Sidakarya, Made Suardana, meyayangkan sikap Polda Bali. Sebab, empat pemuda itu tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut. “Masih banyak kasus lain yang lebih penting untuk ditangani.”

Seperti diberitakan Tempo sebelumnya, spanduk itu membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak bisa menyembunyikan kemarahannya. Mantan Kepala Polda Bali menilai masalah itu sebagai persoalan yang serius. Pastika pun melaporkannya kepada Polda Bali. Bahkan, dengan tegas, dia mengatakan akan menangkap sendiri pemasang spanduk itu bila polisi tidak mampu melakukannya.

Berdasarkan pada informasi yang dihimpun Tempo, spanduk itu hanyalah salah satu bentuk ekspresi warga Bali yang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. Pastika sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 1727/01-BH/2013 yang mengizinkan dilakukannya studi kelayakan berkaitan dengan reklamasi itu. (Baca: Soal Teluk Benoa, Gubernur Bali Dituding Rancu).

Aksi penentangan terhadap rencana reklamasi tersebut terus terjadi di Bali. Di antaranya adalah penolakan yang digelar oleh ratusan warga Denpasar, yang menamakan diri mereka Jaringan Aksi Tolak Reklamasi (Jalak) Sidakarya, pada Minggu, 16 Februari 2014. Aksi yang didominasi anak muda itu juga disertai cap jempol darah.

Mereka menilai reklamasi Teluk Benoa akan membahayakan Desa Sidakarya dan kawasan lain di pesisir selatan Kota Denpasar, seperti Sanur, Pamogan, dan Sesetan. Saat ini letak kawasan itu hanya 2 meter di atas permukaan laut. Sedangkan reklamasi direncanakan setinggi 6 meter. Karena itu, mereka mendesak Pastika membatalkan rencana tersebut. (Baca: Walhi Tuding Gubernur Bali Salah Keluarkan Izin).

PUTU HERY INDRAWAN



Berita Terkait:
Walhi Tuding Gubernur Bali Salah Keluarkan Izin
Soal Teluk Benoa, Gubernur Bali Dituding Rancu
Gugatan Walhi terhadap Gubernur Bali Disidangkan







Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

40 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

51 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.

Baca Selengkapnya

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.

Baca Selengkapnya

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

31 Januari 2023

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

Ekonomi nusantara bisa menjadi solusi untuk menjawab dua krisis besar saat ini yaitu ketimpangan dalam kesejahteraan dan krisis lingkungan.

Baca Selengkapnya