Sejumlah warga memanfaatkan lahan bandara untuk bercocok tanam di Bandara Notohadinegoro, desa Wirowongso, Jember, Selasa (19/3). Mangkraknya lahan bandara ini dimanfaatkan warga menjadi lahan tanam dan jalur pintas mencari rumput. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jember - Lapangan Terbang Notohadinegoro Jember, Jawa Timur, dipastikan tidak bisa beroperasi pada April mendatang. Hingga kini pembangunan sarana atau fasilitas lapangan terbang belum selesai. "Rencana beroperasi April tidak bisa atau susah sekali dilakukan," kata Ketua Komisi C yang membidangi urusan pajak, keuangan, dan transportasi DPRD Jember, Mohammad Asir, pada Senin, 10 Maret 2014.
Dia mengatakan, meskipun DPRD Jember menyetujui anggaran tambahan sebesar Rp 18 miliar untuk pembangunan lapangan terbang Notohadinegoro pada Desember 2013 lalu, tetapi hingga kini masih belum digunakan. Pasalnya, Dinas Perhubungan Jember baru melakukan persiapan tender proyek pembangunan landasan pacu (run way) dan fasilitas lainnya. "Jadi, rencana operasional bersama Maskapai Garuda bulan April tidak mungkin bisa terlaksana tepat waktu," kata dia.
Hal senada juga diungkapkan General Manager PT Garuda Indonesia Tbk Cabang Surabaya Ari Suryanta. "Kalau lihat situasi, sepertinya Jember belum siap di bulan April," kata dia. Kondisi lapangan terbang yang sempat telantar selama bertahun-tahun membuat banyak sarana dan prasarana yang harus dibenahi.
Menurut Isman Sutomo, Kepala Dinas Perhubungan Jember, lapangan terbang itu masih membutuhkan perpanjangan landasan pacu menjadi 2.000 meter, perbaikan kantor, peralatan navigasi, hingga pembangunan pagar mengelilingi lahan seluas 80 hektare. Seluruh pekerjaan itu diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari dua bulan.
Selain menyiapkan tender proyek, Dinas Perhubungan juga melakukan studi banding ke beberapa wilayah yang sudah memiliki bandara yang sudah beroperasi, seperti Banyuwangi. "Yang terpenting kami masih terus menjaga komunikasi dengan pihak maskapai Garuda yang sudah menyatakan kesiapannya bekerja sama," ucapnya.
