Lahan pertanian warga tertutup abu vulkanik letusan Gunung Kelud, di desa Pandansari, Malang,Sabtu (15/2). Sebanyak empat desa di Kecamatan Ngantang dan Kasembon menjadi KRB 3, sehingga seluruh warga harus diungsikan. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Pertanian Suswono menyiapkan bantuan bibit untuk para korban letusan Gunung Kelud. Namun, ia belum bisa merinci berapa bibit karena masih menunggu permintaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Adapun bantuan benih tergantung dari Pak Gubernur. Katanya ada pabrik bibit beri bantuan. Yang bantuan berapa, kekurangannya berapa," kata Suswono, kala ditemui wartawan setelah menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jawa Timur 2014-2019 di Ballroom Grand City Surabaya, Kamis, 6 Maret 2014.
Saat ini, menurut Suswono, pihaknya sudah melakukan identifikasi lahan pertanian di daerah terdampak Gunung Kelud berdasarkan ketebalan debu vulkanik. Kementerian Pertanian juga telah memberikan rekomendasi tentang lahan-lahan yang akan direhabilitasi.
Diakuinya, kerusakan yang terjadi pada lahan pertanian belum sampai mengganggu produksi secara keseluruhan. "Lahan yang puso hanya 40 ribuan hektare," ujarnya.
Suswono juga memuji ketanggapan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menangani bencana. Meskipun dilanda bencana cukup besar, Jawa Timur belum menggunakan cadangan benih nasional. Sebab, kebutuhan yang ada masih bisa dipenuhi dari cadangan benih daerah.
Terkait bantuan yang akan diberikan Kementerian Pertanian, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan memang belum merinci kebutuhan lain yang tidak mampu dipenuhi provinsi, terutama mengantisipasi organisme pengganggu tanaman yang kemungkinan menyerang lahan pertanian di masa pancaroba ini. "Nantilah, setelah dirumuskan," katanya.
