TEMPO.CO, Sumenep - Penyidik Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, menduga sumber awal api yang menyebabkan sekitar 600 kios di Pasar Anom, Kota Sumenep, ludes terbakar berasal dari kios yang berada di Blok CKC.
"Dugaan ini berdasarkan keterangan lima saksi yang sudah kami periksa," kata Kepala Polres Sumenep Ajun Komisaris Besar Marjoko, Kamis, 6 Maret 2014.
Lima orang saksi yang diperiksa antara lain security dan pengelola UPT Pasar Anom. Kepada penyidik, dua saksi itu mengatakan kobaran api pertama terlihat di dua kios di Blok CKC. Dua kios tersebut menjual minyak dan beraneka jenis plastik. "Tapi ini belum final, proses penyelidikan masih belum tuntas," ujar Marjoko.
Untuk memastikan penyebab kebakaran dan awal titik api, Marjoko mengatakan masih menunggu kedatangan Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. "Nanti hasil identifikasi mereka lebih pasti, apa penyebab dan dari mana muasal api," katanya.
Sementara itu, sejumlah pedagang Pasar Anom Sumenep mengais-ngais sisa dagangan dari kios dan toko mereka yang terbakar.
Murni, misalnya, karena tidak ada lagi barang yang bisa diselamatkan, sisa-sisa biji kopi yang terpanggang api pun diambilnya. "Siapa tahu masih bisa digunakan," ujarnya.
Pedagang lainnya, Ahmad, mengaku pasrah melihat kiosnya yang biasanya penuh dengan peralatan dapur itu rata dengan tanah. "Kerugian saya sekitar Rp 25 juta," katanya.
Menurut catatan Tempo, kebakaran hebat serupa pernah melanda Pasar Anom pada 2007. Saat itu, sekitar seratus kios ludes dihajar si jago merah.