Hari Ini, KPK Bahas RUU KUHAP di Kementerian Hukum

Reporter

Rabu, 5 Maret 2014 08:27 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Biro Hubungan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ipi Maryati Kuding mengatakan lembaganya akan menghadiri undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk membahas Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP). "Yang ke sana (mewakili KPK) Bambang Widjojanto," katanya melalui pesan pendek, Rabu, 5 Maret 2014.

Semalam, juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, membenarkan lembaganya telah menerima surat undangan diskusi mengenai RUU KUHAP. Undangan itu dikirim Kementerian Hukum ke KPK dan diterima pada Senin, 3 Maret 2014. "Salah satu pimpinan KPK akan hadir," kata Johan di kantornya, Selasa, 4 Maret 2014.

Di dalam surat undangan itu, kata Johan, Kemenkumham meminta pimpinan KPK datang dan memberi masukan terkait dengan RUU itu. "Kalau yang tercantum di undangan, bahwa Kemenkumham ingin mendengar masukan," ujarnya.

Sebelumnya, KPK menyatakan RUU itu melemahkan banyak lembaga penegak hukum, termasuk KPK. Sebelumnya, Bambang Widjojanto mengatakan salah satu poin krusial di RUU itu termasuk bisa melemahkan KPK dalam memberantas korupsi. Misalnya, penghapusan ketentuan penyelidikan dan kewajiban KPK meminta izin pengadilan dalam menyadap. (baca: 10 Sentilan KPK Soal KUHAP yang Bikin SBY Panas)

Bambang curiga RUU itu "pesanan". "Kemudian kami bertanya, kalau perubahan ini bukan untuk kemaslahatan, lalu pesanan siapa ini? Adakah kepentingan tertentu yang menjadi dasar revisi-revisi ini?" katanya.

Dia menilai pembahasan itu tak obyektif. Sebab, para pembahasnya memiliki potensi terjerat kasus di KPK. Selama ini, kata Bambang, kesan pembahasan itu dipaksakan memang sangat kentara. Sebab, lembaga antirasuah tak pernah diundang dalam pembahasan.

Menurut Bambang, jika RUU itu disahkan, bukan hanya KPK yang kena "hajar", tapi juga seluruh lembaga penegak hukum. "Menyamakan semua tindak pidana sama dengan tindak pidana umum, ini harus dipertanyakan, undang-undang itu untuk membela siapa? Membela pemberantasan korupsi atau kepentingan koruptor?"

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menyerahkan naskah RUU KUHAP dan RUU KUHP kepada Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat pada 6 Maret 2013. Kedua regulasi tersebut masuk ke dalam prioritas Program Legislasi Nasional periode 2009-2014 (baca:DPR Diminta Undang KPK untuk Bahas RUU KUHAP).

Pasca-penyerahan kedua regulasi itu, DPR membentuk Panja Pembahasan RUU KUHAP dan RUU KUHP yang dipimpin Aziz Syamsudin, Wakil Ketua Komisi Hukum DPR dari Fraksi Partai Golongan Karya, dengan 26 orang anggota Panja dari berbagai fraksi. Panja telah memanggil sejumlah pihak, kecuali KPK, untuk membahas RUU itu.


MUHAMAD RIZKI




Terpopuler
Bagaimana Suami Anggota DPR ini Sekap Pegawai Resto?
Penyekap Pegawai Dim Sum Berkelakuan Ganjil

Karen Emoh Setor THR, Rudi Ancam Lapor Jero Wacik





Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

18 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

20 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

23 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya