TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin menegaskan mobil Mercedes E300 dan Toyota Alphard yang dia terima bukan berasal dari Chaeri Wardana alias Wawan, tersangka kasus tindak pidana pencucian uang. Kedua mobil itu, kata Aeng, pemberian staf Wawan.
"Tidak ada saya terima mobil dari Wawan. Itu dari stafnya Wawan," kata Aeng usai menghadiri acara di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, Jakarta 28 Februari 2014.
Mercedes E 300 yang diduga milik Aeng disita KPK pada Jumat, 14 Februari 2014. Mobil itu disembunyikan di rumah orang kepercayaan Wawan, Herdian Koesnadi. Sementara Toyota Alphard disita komisi antirasuah pada Kamis lalu.
Aeng menyatakan, dia tidak memiliki kedekatan dengan Wawan. Selain itu, Aeng juga menampik bahwa dia pernah berurusan bisnis dengan adik Gubernur Banten, Atut Chosiyah, itu. "Proyek yang mana? Saya tidak tahu," ujar Aeng.
KPK telah menyita 47 mobil dan satu motor terkait dengan kasus pencucian uang Wawan. KPK sampai kini masih menelusuri aset Wawan lainnya. Terbuka pula kemungkinan KPK menyita aset tak bergerak, seperti tanah dan rumah.
SINGGIH SOARES
Berita terkait
KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
30 menit lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaKPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya
37 menit lalu
Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli
Baca SelengkapnyaKonflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi
2 jam lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho
Baca SelengkapnyaKPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej
3 jam lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej
Baca SelengkapnyaPeriksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD
5 jam lalu
KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo
Baca SelengkapnyaBelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri
12 jam lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.
Baca SelengkapnyaKPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej
13 jam lalu
KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.
Baca SelengkapnyaKPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
14 jam lalu
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti
18 jam lalu
Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
18 jam lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca Selengkapnya