TEMPO.CO, Bandung - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) menggandeng produsen kabel optik asal Korea, Global Optical Communication (GOC), dalam pendirian pabrik kabel serat optik dengan kapasitas produksi 6 ribu kilometer per bulan. "Kami harapkan seluruh kapasitas bisa diserap di industri dalam negeri," kata Direktur Utama PT INTI Tikno Sutisna saat meresmikan pabrik itu di Bandung, Jumat, 28 Februari 2014.
Pabrik itu dioperasikan oleh perusahaan patungan keduanya, yakni PT INTI Global Optical Communication Indonesia. PT INTI mengantongi 25 persen saham perusahan itu, sementara GOC 75 persen. "Kami menyiapkan fasilitas dan gedung, mereka menyiapkan permesinannya," kata Tikno.
Kendati saham PT INTI kecil, Tikno mengklaim perusahaanya memegang hak penjualan kabel optik produksi pabrik itu. "PT INTI punya hak untuk menjual sehingga walaupun saham tidak dominan, tapi secara penjualan tetap bisa dibukukannya di PT INTI," kata Tikno.
Menurut dia, investasi itu termasuk dalam belanja modal perusahaan tahun ini yang nilai seluruhnya sekitar Rp 2 triliun. "Kalau nilai investasi itu rahasialah, yang penting output-nya," kata Tikno.
Pabrik di Jalan Moch. Toha, Bandung, itu berdiri di atas lahan seluas 80 ribu meter persegi. Komponen lokal kabel serat optik produksi perusahaan patungan INTI dan GOC itu baru 30 persen. Core fiber optic masih impor.
Selain memproduksi kabel serat optik dan aksesorinya, pabrik itu juga memproduksi perangkat elektronik berbasis RFID (Radio Frequency Identification). Saat ini PT INTI terikat kontrak dengan Pertamina untuk menyiapkan RFID yang diproyeksikan sebagai peranti pembatas pemakaian BBM bersubsidi.
Direktur Industri Elektronika Dan Telematika Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian C. Triharso mengatakan perusahaan patungan INTI dan GOC itu merupakan perusahan ke-8 di Indonesia yang memasok kebutuhan kabel serat optik dalam negeri. "Catatan kami ada 7 perusahaan, ini ke-8," kata dia di sela peresmian pabrik itu, Jumat, 28 Februari 2014.
Triharso mengatakan kapasitas produksi industri dalam negeri untuk kabel serat optik baru menembus 1,6 juta kilometer per bulan dengan utilisasi sekitar 60 persen. "Peluang masih banyak," ujarnya.
EGM Divisi Broadband PT Telkom Revolin Simulsyah Nasution mengatakan pemerintah menargetkan konektivitas broadband 30 persen, setara dengan akses langsung 19,7 juta rumah tangga. Adapun rumah tanga yang terhubung dengan koneksi broadband saat ini masih di bawah 10 juta.
Revolin mengatakan PT Telkom menargetkan bisa menyiapkan koneksi broadband dengan memanfaatkan kabel serat optik kepada 15 juta rumah pelanggan tahun ini. Pada 2013, yang tersambung baru 8,2 juta rumah pelanggan. Setiap bulan, Telkom menargetkan 530 ribu sambungan broadband menuju rumah sepanjang tahun ini untuk menggenjot pemenuhan target itu.
Menurut dia, hingga 2015, Telkom menargetkan sambungan koneksi kabel serat optik di seluruh wilayah Indonesia. "Penambahan 8-10 juta kilometer itu baru dari hotspot ke jalur perumahan saja," kata Revolin.
AHMAD FIKRI
Berita terkait
Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G
9 hari lalu
Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.
Baca SelengkapnyaPonsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji
15 hari lalu
Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.
Baca SelengkapnyaStarlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman
16 hari lalu
Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.
Baca SelengkapnyaLaba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen
28 hari lalu
Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.
Baca SelengkapnyaTony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN
29 hari lalu
Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink
30 hari lalu
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN
33 hari lalu
Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Penjelasan Cari Kerja Susah Sekarang, Otorita IKN Pasang Target Investasi Rp 100 Triliun Tercapai Tahun Ini
56 hari lalu
Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Minggu siang, 24 Maret 2024 antara lain penjelasan cari kerja sulit saat ini.
Baca SelengkapnyaTelkom Prediksi Trafik Telekomunikasi Meningkat 10 Persen saat Lebaran
56 hari lalu
Jika daerah banyak dilalui pemudik, peningkat trafik telekomunikasi bisa lebih besar.
Baca SelengkapnyaTelin Hadirkan Telin Operation and Command Center
20 Maret 2024
TOCC untuk mendukung kemajuan bisnis, sistem integrasi dan pengembangan bisnis global.
Baca Selengkapnya