Gunungkidul Bentuk Tim Pendataan Tanah Sultan  

Reporter

Selasa, 25 Februari 2014 15:36 WIB

Barisan tebing karang di Pantai Ngobaran jika dilihat dari puncak bukit pemisah Pantai Ngobaran dan Nguyahan. Dua pantai itu berada di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari Gunungkidul. TEMPO/Addi Mawahibun Idhom

TEMPO.CO, Yogyakarta - Merebaknya kabar jual-beli tanah magersari milik Keraton Yogyakarta (sultan ground) di kawasan pesisir Gunungkidul ditindaklanjuti pemerintah setempat dengan membentuk unit kerja khusus. “Kami sudah bentuk tim untuk mulai menyelidiki kasus itu. Sekarang mulai mengumpulkan data,” kata Asisten Tata Pemerintahan Sekretaris Daerah Gunungkidul, Anik Endarwati, kepada Tempo, Selasa, 25 Februari 2014.

Tim itu dibentuk untuk memastikan benar-tidaknya kabar jual-beli tanah sultan ground yang sebenarnya sudah mencuat sejak 2013 itu.

Pemerintah Gunungkidul mengaku tak memiliki data pasti soal berapa sebenarnya luas lahan sultan ground di kabupaten terluas di DIY itu. “Ada laporan yang bohong, ada juga yang yakin kalau sudah terjadi jual-beli. Jadi kami bentuk tim untuk memastikan sekaligus menginventarsiasi lahan itu,” katanya.

Tim ini juga menjadi kepanjangan tangan Keraton Yogyakarta, yang selama ini memiliki data lengkap tentang pemetaan lahan sultan ground. Tim ini juga melibatkan Badan Pertanahan Nasional Gunungkidul.

Kepala Seksi Administrasi Tata Pemerintahan Gunungkidul, Winarno, menuturkan sejak akhir 2013 pihaknya sudah memanggil sejumlah perangkat desa untuk menelusuri dugaan jual-beli lahan itu.

Laporan soal dugaan penjualan lahan sultan paling banyak berasal dari Kecamatan Tepus. “Dari laporan perangkat setempat, ada sekitar 20 kaveling lahan sultan ground yang separuhnya sudah berpindah tangan,” katanya.

Berpindah tangan yang dimaksud Winarno adalah diperjualbelikan, namun secara bawah tangan atau tak resmi. “Jual-beli itu dilakukan dalam bentuk perpindahan hak guna kekancingan, tak sampai mengubah status kepemilikan atau sertifikat. Itu tidak mungkin bisa dilakukan, sebab tak akan disetujui BPN,” katanya.

Winarno menambahkan, Keraton Yogya sebenarnya sudah mulai menginventarisasi tanah sultan ground di Gunungkidul sejak pertengahan 2013. Dari total 18 kecamatan, sampai sekarang baru satu kecamatan yang bisa inventarisasinya bisa diselesaikan, yaitu Playen. "Kami sekarang menunggu kejelasan dari Keraton, karena kami tidak punya data," katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita Lainnya
Pengakuan Sutan Bhatoegana Soal Ibas di Kasus SKK Migas
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Begini Risma Berseloroh Soal Pertemuan dengan Mega
Apa Pesan Risma untuk Evan Dimas

Berita terkait

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

34 hari lalu

Kisah Pencak Silat Merpati Putih, Bela Diri Keluarga Keraton yang Dibuka ke Masyarakat Umum

Sejumlah teknik dan jurus pencak silat awalnya eksklusif dan hanya dipelajari keluarga bangsawan. Namun telah berubah dan lebih inklusif.

Baca Selengkapnya

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

56 hari lalu

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

14 Februari 2024

Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah

Baca Selengkapnya

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.

Baca Selengkapnya

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.

Baca Selengkapnya

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022

Baca Selengkapnya

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.

Baca Selengkapnya