Ketua DPR, Marzuki Alie (ke dua kanan), Wakil Ketua DPR, Pramono Anung (kanan), Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso (ke tiga kanan) Wakil Ketua DPR, Sohibul Iman (kiri), berbincang usai melakukan Rapat Paripurna di ruang Nusantara II, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta (17/6). Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Sohibul Iman mengatakan empat pimpinan DPR selain Priyo Budi Santoso tak mengetahui ihwal undangan Priyo kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun Iman mengakui setiap pimpinan DPR memang berhak mengundang siapa pun untuk bertamu.
"Tapi yang jadi problem, kenapa pertemuan ini dibuka di media? Unsur politisnya kental sekali," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Februari 2014. Selain Iman dan Priyo, Ketua DPR Marzukie Alie, Wakil Ketua Pramono Agung, dan Wakil Ketua Taufik Kurniawan tercatat sebagai pimpinan DPR.
Menurut Iman, urusan daerah seperti yang sedang bergejolak di Kota Surabaya seharusnya diselesaikan dulu di daerah yang bersangkutan. DPR, kata Iman, baru bisa ikut campur ketika daerah tersebut meminta bantuan ke DPR.
"Itu pun harus lewat Komisi terkait dulu, yaitu Komisi Pemerintahan DPR. Jadi enggak boleh langsung pimpinan yang mengundang," katanya.
Iman mengakui dirinya dan pimpinan DPR lainnya cukup kaget dengan undangan Priyo ke Risma. Sebab, pertemuan Priyo dan Risma belakangan menimbulkan polemik.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memenuhi undangan politikus Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, di Senayan, pada Kamis pekan lalu untuk membicarakan masalah pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana.