Warga Korban Kelud Minta Bantuan Genteng  

Reporter

Kamis, 20 Februari 2014 19:22 WIB

Warga melintasi rumah yang rusak tertimbun pasir erupsi Gunung Kelud di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Malang (18/02). TEMPO/Eko Suswono Toyudho

TEMPO.CO, Kediri - Sepekan setelah erupsi Gunung Kelud, penduduk yang terimbas letusan meminta bantuan berupa genteng ke pemerintah untuk menutupi atap rumah mereka yang jebol oleh tekanan pasir. Apalagi status Gunung Kelud telah diturunkan dari awas menjadi siaga. Para pengungsi yang tinggal di radius 5 kilometer dari puncak Kelud pun berangsur-angsur sudah diperbolehkan pulang.

Warga mengeluhkan ketiadaan bantuan genteng padahal permintaan sudah diajukan sejak Senin lalu. "Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," kata Ketua RT 02 RW 5 Dusun Puncu, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Sugito, kepada Tempo, Kamis, 20 Februari 2014.

Sugito mengatakan saat ini masyarakat sangat membutuhkan genteng. Menurut dia, setiap rumah membutuhkan sekurang-kurangnya 2 ribu genteng. Bila permintaan itu dipenuhi, Sugito meminta genteng didistribusikan melalui kepala dusun. Dari kepala dusun, genteng-genteng itu diteruskan ke setiap ketua RT untuk dibagikan kepada penduduk. Dengan demikian, kata dia, pembagian bisa merata dan masyarakat tidak saling berebut. (Baca pula: Rumah Sakit Dibanjiri Korban Pasir Kelud).

Permintaan yang sama juga disampaikan Darmidi, warga Dusun Sukomoro, Desa Puncu, Kecamatan Puncu. Ia sudah mengajukan permintaan ke kecamatan untuk mendapatkan genteng Rabu kemarin. "Tapi sampai sekarang belum ada jawaban," ujarnya.

Selain soal genteng yang belum ada kejelasan, bantuan lain pun terlambat datang. Makanan dan air baru diterima penduduk tiga sampai tujuh hari setelah letusan. Darmidi dan sejumlah penduduk laki-laki memang memilih bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga harta benda ataupun hewan ternak mereka.

Bahkan bantuan air bersih dari Kementerian Pekerjaan Umum baru dikirim ke tandon yang tersedia hari ini. Dua tangki air berukuran 8 ribu liter secara bergantian mengirim air bersih ke Dusun Sukomoro. Penduduk pun langsung menyiapkan jeriken ataupun ember untuk mengambil air. Menurut Darmidi, air bersih itu digunakan untuk memasak dan mencuci piring.

Bingkisan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga baru diterima masyarakat pada Rabu malam kemarin. Masing-masing penduduk mendapat sebuah tas bertuliskan "Bantuan dari Presiden SBY" yang berisi enam bungkus mie instan, 1,5 kilogram gula, 2 kilogram beras, bubur bayi, dan popok bayi.

Pembagian bantuan, kata Darmidi, memang baru lancar dalam dua hari ini, terutama yang berasal dari perusahaan dan perseorangan. Dusun Sukomoro sering kali terlewat karena lokasinya berada di bawah Desa Puncu. Karena itu, penghuni 521 rumah di dusun tersebut seakan terabaikan.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Terpopuler:

Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?
Abraham Samad: KPK Akan Berlari meski dengan Satu Kaki
PRT yang Disiksa di Rumah Jenderal Sedang Hamil
KPK Dalami Airin sebagai Penikmat Korupsi Suami
Berapa Penghasilan Akil Mochtar Selama di MK?
Toko Samsung Terbesar di Asia Tenggara Ada di Bali
Kiai Minta Risma Bertahan Supaya Dolly Bisa Tutup




Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya