Foto Caleg di Tiket Timnas U-19 Tak Langgar Aturan  

Reporter

Kamis, 20 Februari 2014 10:48 WIB

Timnas U19. TEMPO/ Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Panitia Pengawas Pemilu Kota Semarang menghentikan pengusutan masalah foto calon legislator dari Partai Demokrat, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya, yang terpasang di lembaran tiket pertandingan tim PSIS Semarang melawan tim nasional di bawah usia 19 tahun (U-19) di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat, 14 Februari 2014.

Panwaslu sudah mengumpulkan bukti dan memeriksa para saksi atas kasus tersebut. “Tapi kasus ini kami hentikan karena tak memenuhi unsur dugaan pelanggaran,” kata Ketua Panwaslu Kota Semarang Sri Wahyu Ananingsih kepada Tempo di Semarang, 20 Februari 2014. (Baca juga: Foto Caleg di Tiket Bola Diselidiki Panwaslu)

Ananingsih menyatakan memang ada foto Yoyok Sukawi --panggilan akrab Alamsyah Satyanegara Sukawijaya--dalam tiket pertandingan. Dalam tiket itu, Yoyok tertera sebagai Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang. Panwaslu juga menemukan spanduk alat peraga kampanye di sekitar Stadion Jatidiri. “Spanduk alat kampanye Yoyok dibawa supporter,” katanya.

Menurut Ananingsih, Stadion Jatidiri bukanlah fasilitas pemerintah murni karena bisa disewakan, sehingga bisa menjadi fasilitas umum.

Selain itu, Panwaslu Kota Semarang juga kesulitan mengaitkan Yoyok telah mendompleng fasilitas pemerintah karena klub PSIS Semarang saat ini juga sudah tak menerima kucuran dana APBD Semarang.

Laga PSIS menjamu timnas U-19 yang digelar di Stadion Jatidiri diwarnai insiden adanya foto Yoyok Sukawi dalam tiket. Putra Ketua Partai Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip itu adalah calon legislator dari Partai Demokrat daerah pemilihan I Jawa Tengah untuk DPRD Jawa Tengah. Yoyok juga menjabat Chief Executive Officer (CEO) PT Mahesa Jenar Semarang selaku pengelola PSIS.

Pihak PSSI selaku pengelola timnas U-19 sempat geram atas insiden itu. PSSI pun meminta Yoyok menyampaikan permohonan maaf. Jika tidak, PSSI tak akan membatalkan pertandingan tersebut. Yoyok pun memenuhi permintaan itu. Ia menyampaikan maaf secara terbuka.

"Saya minta maaf kepada BTN (Badan Tim Nasional), Pengurus Timnas, PSSI, serta seluruh warga negara Indonesia atas kejadian ini," ujar Yoyok Sukawi kepada para wartawan sebelum laga digelar. (Baca juga: Kata Caleg Soal Fotonya di Tiket Tim U19 Vs PSIS)

Yoyok mengakui dirinya beserta panitia khilaf memasang foto di tiket. Yoyok mengklaim tidak ada muatan politis atas pemasangan foto, tapi hanya bertujuan untuk memperkenalkan manajemen baru. "Ini kekhilafan kami, tapi tidak ada unsur politik, hanya untuk memperkenalkan manajemen baru," kata Yoyok.

Panitia pertandingan, Pujiyanto, menyatakan pemuatan foto di tiket itu bukan untuk kampanye. “Hanya untuk mengenalkan Yoyok selaku manajemen PSIS yang baru,” kata Pujiyanto.

ROFIUDDIN

Berita lain:
Di Balik Timnas U-19, Ada Hitungan Metafisika
Geram Ahok Soal Busway: Bus Rp 1 M Ditulis Rp 3 M
Jika di Surabaya, Mega Suka Ditraktir Risma
Bagaimana Metafisika Hitung Kemenangan Timnas U-19
Jokowi Mengaku Telepon Risma: Beliau Tak Mundur







Berita terkait

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

23 jam lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

3 hari lalu

Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg

Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

14 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

35 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

41 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

42 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

43 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

43 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

44 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

44 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya