Seorang warga mengamati erupsi Genung Kelud dari desa Mbaladak, Blitar (14/3). (AP Photo/Trisnadi)
TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang beredar tentang gunung berapi. "Minta masyarakat agar tidak mudah terpengaruh," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, kepada wartawan di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Jumat, 14 Februari 2014.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa erupsi Gunung Kelud mengakibatkan letusan susulan yang lebih besar. Bahkan letusan Gunung Kelud akan mempengaruhi aktivitas gunung-gunung lainnya.
Saifullah mengatakan belum menerima pengumuman resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ihwal letusan dahsyat Kelud itu. "Belum ada pengumuman resmi. Masyarakat jangan berspekulasi."
Menurut dia, sebelum meletus, gunung berapi selalu menunjukkan tanda-tanda tertentu. Tanda-tanda ini, kata dia, tidak terlihat di gunung yang lain. Meski demikian, dia tetap meminta masyarakat untuk waspada, terutama penduduk sekitar Gunung Ijen, Raung, Semeru, dan Bromo.
Adapun Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gede Suantika sudah memastikan bahwa erupsi Gunung Kelud tidak mempengaruhi gunung berapi lainnya. "Tidak terpengaruh karena memang beda sistemnya."
Saat ini aktivitas Gunung Kelud mulai menurun. Letusan susulan kemungkinan kecil terjadi karena isi material vulkanik sudah dikeluarkan ketika erupsi tadi malam. Meski begitu, status awas belum dicabut. Hawa panas, abu, dan kerikil pun masih dimuntahkan meski intensitasnya lebih kecil. Larangan mendekat dalam radius 10 kilometer juga masih diberlakukan. (Simak perkembangan terkini #Gunung Kelud)