Sejumlah prajurit saat upacara peringatan HUT TNI AU ke-67 Tahun 2013 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (9/4). Peringatan HUT TNI AU ke-67 tahun 2013 ini dimeriahkan dengan parade pasukan upacara, atraksi "marching band" Akademi Angkatan Udara, penerjunan "free fall", aksi penanggulangan teror oleh Korpaskhas, aksi the Jupiter Team dengan enam pesawat fix-wing KT-1 dan aksi the Pegasus Team dengan lima helikopter Colibri EC-120B. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Sisriadi Iskandar, mengatakan tim akrobat dirgantara Jupiter sudah berada di Singapura untuk tampil dalam Singapore Airshow, ajang pameran dirgantara terbesar di Singapura yang akan dibuka Senin besok, 10 Februari 2014.
Namun, menyusul pembatalan undangan untuk Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin dan delegasi TNI, tim Jupiter juga terpaksa batal tampil. "Arahannya mereka diminta tak tampil, kemudian pulang ke Tanah Air," ujar Sisriadi ketika dihubungi Tempo, Ahad, 9 Februari 2014.
Pembatalan ini masih berhubungan dengan protes Singapura terkait penamaan KRI Usman Harun. Singapura menilai pemerintah Indonesia tak sensitif dengan menamai kapal tersebut menggunakan nama tokoh yang dianggap penjahat oleh Singapura.
Usman Harun diambil dari nama dua anggota KKO (Komando Korps Operasi, sekarang Marinir), Usman dan Harun Said, yang mengebom MacDonald House di Orchrad Road yang menewaskan tiga orang saat masa konfrontasi dengan Malaysia pada 1965. Keduanya dieksekusi di Singapura pada 17 Oktober 1968.
Namun, begitu tiba di Tanah Air, keduanya dielu-elukan sebagai pahlawan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Untuk menghormati jasa keduanya, TNI AL memakai nama mereka untuk menamai kapal barunya.