Soal Imigran Gelap, Australia Geram kepada Indonesia

Reporter

Kamis, 6 Februari 2014 12:39 WIB

Ilustrasi imigran gelap. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Kupang - Gelombang kedatangan imigran gelap asal Timur Tengah semakin memanaskan hubungan antara Indonesia dan Australia. Kedua negara saling mengklaim kebijakan yang diambil adalah yang paling benar. Terakhir, Australia mengirim balik para imigran yang sudah memasuki perbatasan negara itu ke Indonesia.

Sebagian imigran terdampar di kawasan pantai selatan, seperti Pelabuhan Ratu dan Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan Nasional Kementerian Koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan Bambang Suparno mengatakan kasus imigran gelap membuat pemerintah Australia geram kepada Indonesia. (Baca: Imigran Usiran Australia Diinapkan di Hotel)

Menurutnya, Australia menuding hanya orang Indonesia yang berani membantu pencari suaka itu menuju Australia. "Warga negara lain tidak berani mengantar imigran ke Australia. Itu yang ditakutkan Australia," kata Bambang saat menghadiri rapat koordinasi penanggulangan imigran gelap yang berlangsung di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di Kupang, Kamis, 6 Februari 2014.

Bambang meminta aparat keamanan dan petugas imigrasi memantau gelombang kedatangan imigran yang melintas di perairan NTT. "Jika ditemukan warga negara asing, tanyakan identitasnya, karena patut dicurigai mereka itu adalah imigran gelap," ujar Bambang.

Rapat koordinasi dipimpin Kepala Kepolisian Daerah NTT Brigadir Jenderal Untung Yoga Ana, dan dihadiri Kepala Divisi Imigrasi Kupang, Wisner. Bambang menambahkan, selama 2013, 1.641 imigran gelap tertangkap saat hendak menuju Australia. Seratus dua puluh tujuh di antaranya telah dideportasi ke negara asal mereka. (Baca pula: Alasan Australia Usir Imigran Gelap ke Indonesia)

Wisner menjelaskan para imigran gelap ditangkap di sejumlah lokasi. Di antaranya, Pantai Oesapa, pesisir Rote Ndao, dan Pulau Kambing. Mereka berasal dari Afganistan, Iran, Irak serta sejumlah negara di Afrika.


Banyaknya jumlah imigran gelap yang ditangkap, kata Wisner, mengakibatkan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang penuh sesak. Secara bertahap mereka dipindahkan ke tempat lain. "Saat ini di Rudenim Kupang masih tersisa 171 imigran gelap," ujarnya.




YOHANES SEO

Berita Terkait

Kisah Pilu 90 Imigran Gelap di Hutan Cisarua
Pakai Kapal 'Mewah', Australia Kirim Imigran ke RI
Sekoci Imigran Gelap Ditemukan di Sukabumi
26 Imigran Myanmar Dipindahkan ke Makassar
Imigran Gelap Mengaku Disiksa Tentara Australia




Advertising
Advertising

Berita terkait

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

18 Desember 2023

Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.

Baca Selengkapnya

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

26 Oktober 2023

Peringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki

Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.

Baca Selengkapnya

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

17 Agustus 2023

Jumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat

Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat

Baca Selengkapnya

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

23 Juli 2023

PM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap

Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

1 April 2023

Malaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar

Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.

Baca Selengkapnya

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

6 Maret 2023

Usir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme

Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.

Baca Selengkapnya

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

14 Desember 2022

PM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah

Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat

Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api

Baca Selengkapnya

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

28 Juni 2022

46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong

Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.

Baca Selengkapnya

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

28 Januari 2022

50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor

Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.

Baca Selengkapnya