TEMPO.CO, Jombang - Jenazah Widhi Kurniawan, 38 tahun, pilot pesawat Piper Sineca PK-IWT yang jatuh di Tual, Maluku, pada 19 Januari 2014 lalu akhirnya dimakamkan di tempat asalnya, Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat, 24 Januari 2014.
Widhi memang kelahiran Jombang. Selama ini almarhum tinggal bersama anak dan istrinya di Kota Mojokerto. Sebelum dibawa ke kampung halamannya di Jombang, jenazah almarhum sempat disemayamkan di rumahnya di Perumahan Graha Padma, Kota Mojokerto.
Kedatangan jenazah Widhi di Mojokerto dan Jombang disambut isak tangis keluarganya, termasuk saudara dan orang tua almarhum. Sebelum jenazah dikebumikan, para kerabat membacakan tahlil dan melakukan salat jenazah di masjid yang tak jauh dari rumah orang tua almarhum. "Keluarga sudah ikhlas. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata perwakilan keluarga, Sumardi, yang juga kepala dusun setempat.
Pesawat yang dikemudikan Widhi jatuh di Tual saat perjalanan dari Sentani, Papua. Selain pilot, tiga awak pesawat juga meninggal dunia. Adik kandung Widhi, Yudhi Triwidodo, mengatakan keluarga tahu kabar kecelakaan pesawat dari media online. "Setelah itu kami menghubungi perusahaan dia dan ternyata benar," katanya.
Widhi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia adalah salah satu pilot di perusahaan jasa penerbangan PT Intan Angkasa Air Service. Widhi tercatat pernah menempuh pendidikan penerbangan di Juanda Flying School (JFS) Surabaya dan sekolah penerbangan di Texas, Amerika Serikat.