Banjir Pantura, Sekolah di Pekalongan Diliburkan
Editor
Raihul Fadjri
Senin, 20 Januari 2014 17:57 WIB
TEMPO.CO, Pekalongan - Enam sekolah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, terpaksa diliburkan karena masih terendam banjir sejak Jumat, 17 Januari, hingga Senin, 20 Januari 2014. Lima sekolah dasar (SD) di antaranya di Kecamatan Tirto, yaitu SD Karangjompo, SD Tegaldowo, SD Mulyorejo, SD Kranding, dan SD Jeruksari.
Satu sekolah lagi yang diliburkan adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Buaran di Kecamatan Buaran. “Bukan diliburkan, tapi siswa dipersilakan belajar di rumah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Umaidi, Senin, 20 Januari 2014.
Keenam gedung sekolah itu masih terendam sisa banjir dengan ketinggian air bervariasi sekitar 50 sentimeter. “Sebagian siswanya juga masih ikut mengungsi bersama keluarganya di empat pos pengungsian,” ujarnya.
Umaidi belum bisa memastikan kapan kegiatan belajar di enam sekolah itu bisa dimulai kembali. “Kami masih menunggu sampai banjir benar-benar surut, sehingga gedung sekolah itu bisa lekas dibersihkan,” katanya.
Dia mengimbau Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan dan guru terus memantau kondisi enam sekolah itu untuk memastikan kapan bisa difungsikan lagi. Di Kota Pekalongan, banjir juga masih merendam Sekolah Menengah Atas Negeri 2, SMP N 12, SD Panjangwetan 3, SD Pabean, dan SD Pasirsari.
Selain merendam permukiman dan berbagai fasilitas umum di tujuh kecamatan, banjir menggenangi sebagian areal pertanian. “Data pasti sawah yang tergenang banjir baru diinventarisir,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan, Sumarno.
Di underpass Desa Sipacar, Kecamatan Tirto, sejumlah warga masih mengoperasikan ojek gerobak meski ketinggian air sudah surut tinggal selutut orang dewasa. Mereka tidak mematok tarif bagi warga yang memakai jasanya untuk menyeberang. “Sabtu lalu dapat Rp 450 ribu sejak pagi sampai sore,” kata Muzakar, 45 tahun, warga Desa Sipacar.
Meski banjir sudah berangsur surut, masih ada beberapa warga yang memanfaatkan jasa Muzakar, pengojek gerobak itu.
DINDA LEO LISTY