TEMPO.CO, Pamekasan - Puluhan rumah warga di Desa Badung, Pang Batok, Desa Tattangoh, dan Desa Panaguan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, rusak parah dihantam angin puting beliung. Selain rumah, angin kencang tersebut juga merusak dapur, pertokoan, surau, hingga kamar mandi.

"Dua puluh rumah rusak parah karena tertimpa pohon jati yang tumbang tadi malam," kata Said, korban puting beliung di Desa Badung, Selasa, 14 Januari 2014.

Rumah-rumah tersebut, kata dia, tersebar di Dusun Tengah sebanyak 10 rumah, 6 rumah di Dusun Dang Lebar, dan 4 rumah di Dusun Ombul. Di Desa Badung, Said melanjutkan, seorang warga bernama Rahem mengalami patah tulang karena tertimpa pohon yang tumbang. "Yang rusak ringan lebih banyak lagi," ujar Said.

Pantauan Tempo, selain permukiman warga, dua kompleks pondok pesantren di Desa Badung juga tak luput dari amuk puting beliung. Kerusakan terjadi di Ponpes Darul Ibad. Satu deret asrama santri dan kamar mandi ambruk. Sedangkan di Ponpes Nurul Yakin, atap asrama santri beterbangan. "Akses jalan Pamekasan-Sampang terputus karena terhalang pohon tumbang," kata Said.

Kepala Desa Badung, Anwar Syasmidi, mengatakan sudah melaporkan kejadian itu kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Karena kekurangan alat, gotong royong pembersihan sisa reruntuhan di rumah para korban berjalan lambat. "Kami berharap ada bantuan alat berat," katanya.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pamekasan, Ismail, menyatakan sudah melakukan identifikasi terhadap para korban bencana di Kecamatan Proppo, Pamekasan, beberapa saat setelah kejadian. "Secepatnya kami kirim bantuan yang diperlukan," katanya.

Ismail mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan jumlah kerusakan dan kerugian materiil akibat bencana ini.

Selain di Pamekasan, puting beliung juga melanda wilayah Kabupaten Sampang, yakni di wilayah Kecamatan Omben pada saat yang sama. Puluhan rumah dilaporkan rusak.

MUSTHOFA BISRI