TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik dari Centre for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, menilai penanaman investasi Bakrie Global Group pada media sosial Path, berhubungan dengan rencana Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. "Ia sudah merasakan dampak dari media televisi miliknya," kata Kristiadi saat dihubungi, Sabtu, 11 Januari 2014.
Kristiadi menuturkan, saat ini Ical sedang merumuskan slot-slot kampanye di segala bentuk media untuk mengangkat citra dan elektabilitasnya. Ia menduga Bakrie pun akan memanfaatkan media sosial Path. "Media sosial kan penyebarannya sangat cepat," kata dia.
Hanya saja, kata Kristiadi, Ical tidak dapat begitu saja mengandalkan media-media miliknya. Ical mesti memperbaiki citranya."Harus diingatkan, elektabilitas tak sekedar popularitas, tapi juga rekam jejak," ujarnya. (Baca: Ini Kata Bakrie Setelah Beli Path Rp 304 Miliar)
Dilansir Recode, Sabtu, 11 Januari 2014, Bakrie Global Group membeli sebagian saham jejaring sosial asal Amerika Serikat, Path dalam bentuk penanaman modal investasi sebesar US$ 25 juta atau sekitar Rp 300 miliar.
CEO Bakrie Global Group, Anindya Bakrie, mengatakan Path merupakan salah satu jejaring sosial yang pertumbuhannya cukup prospektif. "Dengan tim manajemen yang solid dan petumbuhan yang relevan, Path akan semakin menghubungkan orang-orang Indonesia secara personal dan produktif," kata dia. (Baca:Investasi Bakrie di Path Berisiko Tinggi)