TEMPO.CO, Kupang - Ribuan warga Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 10 Januari 2014 menggelar aksi unjuk rasa di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 1618 Kefamenanu. Aksi dilakukan setelah terjadi penghadangan terhadap Bupati TTU Raymundus Fernandez oleh Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1618 Timor Tengah Utara Letnan Kolonel Eusebio Hornay bersama sejumlah anggota TNI.
Dalam aksi tersebut, massa yang tergabung dalam Forum Rakyat Timor Tengah Utara mengungkapkan dosa-dosa yang dilakukan Komando Distrik Militer (Kodim) 1618 Kefamenanu Letkol Eusibio Hornay selama menjabat sebagai Dandim di TTU.
Koordinator Forum Rakyat TTU Dolvianus Kollo menyebutkan dosa-dosa Dandim TTU di antaranya mengancam seluruh anggota DPRD TTU untuk tidak mengikuti sidang pembahasan APBD TTU tahun anggaran 2014. "Ancaman ini akan merugikan masyarakat TTU dan menghambat proses pembangunan di daerah ini," katanya, Jumat, 10 Januari 2014.
Menurut Dolvianus, penghadangan terhadap bupati dan rombongan di Kelurahan Sasi disebutnya sebagai sebuah intervensi proses hukum di Kabupaten TTU sehingga proses hukum yang sedang berkembang di daerah itu sangat tendensius dan lebih mementingkan kepentingan Dandim 1618 dan kelompoknya. "Dandim juga terindikasikan terlibat aktif berpolitik praktis," ujarnya.
Dandim juga bertindak kurang etis terhadap Kepala Dinas Perikanan Kabupaten TTU dengan hujatan, mengancam dan mengirim kata-kata yang tidak sopan. Dandim 1618 TTU melakukan tindakan intimidasi, yaitu dengan mengirimi uang senilai Rp 100 ribu dengan dalil uang tersebut digunakan untuk membeli bendera Merah Putih."
Oleh karena itu, Forum Rakyat Timor Tengah Utara minta agar tentara konsisten menjalankan tugasnya sesuai ketentuan undang-undang.
Dandim 1618 Kefamenanu Letkol Eusebio Hornay tidak bisa dihubungi wartawan dari Kupang. Telepon yang digunakan wartawan tidak bisa menjangkau telepon Dandim. Sedangkan Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang Brigadir Jenderal Achmad Yuliarto sedang berada di Jakarta.
YOHANES SEO
Berita terkait
Dugaan Anggota TNI Terkait Pembakaran Polsek, Ini Kata Kodam Jaya
14 Desember 2018
Kodam Jaya membentuk tim investigasi dengan Polisi Militer TNI AD, TNI AL dan TNI AU, untuk meneliti pembakaran polsek Ciracas dan pengeroyokan.
Baca SelengkapnyaPenyerangan Markas Pemuda Pancasila Jaktim, Ini Pemicunya
27 Juni 2018
Penyerangan markas Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Jakarta Timur bermula dari pelemparan botol oleh seorang oknum.
Baca SelengkapnyaDi Papua, Seorang Prajurit TNI Menikam Perusak Rumahnya
26 Mei 2018
Prajurit TNI menikam seorang warga kampung yang diduga merusak rumah tinggalnya.
Baca SelengkapnyaBegini Kronologi Anggota TNI Serda WS Pukul Polisi Bripda Yoga
12 Agustus 2017
Bripda Yoga Vernando mengatakan pemukulan yang dilakukan Serda WS kepadanya terjadi saat ia tengah berpatroli.
Baca SelengkapnyaPolisi Korban Pemukulan Serda WS Dapat Penghargaan karena Sabar
12 Agustus 2017
Yoga dinilai berdedikasi tinggi serta dianggap ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna jalan raya.
Baca SelengkapnyaViral, Video 2 Personel TNI AU Berseteru
12 Agustus 2017
Dua personel TNI Angkatan Udara berkelahi di Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut (Lakesgilut) TNI AU, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaTNI Pukul Polisi, Jenderal Gatot Nurmantyo Minta Maaf ke Polri
11 Agustus 2017
Terkait insiden anggota TNI pukul polisi lalu lintas, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta maaf kepada Polri.
Baca SelengkapnyaSerda WS Anggota TNI Pemukul Polisi Masuk Sel Isolasi
11 Agustus 2017
Serda WS dimasukkan ke sel isolasi Denpom TNI AD Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaAlami Depresi, Serda WS Sedang Proses Rawat Jalan
11 Agustus 2017
Selama dalam upaya penyembuhan, Serda WS selalu didampingi
oleh rekannya
Serda WS Juga Pernah Pukul Polisi di Padang
11 Agustus 2017
Aksi Serda WS memukuli Polantas Polresta Pekanbaru terekam
kamera.