Anggota Densus 88 Anti Teror membawa sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan terduga teroris Anton usai melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Desa Alas Malang, Kemranjen, Banyumas, Jateng (1/1). ANTARA/Idhad Zakaria
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyad Mbai, mengatakan dua dari enam teroris yang tewas dalam penggerebekan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, bersaudara.
Namun, siapa yang bersaudara dan bagaimana hubungan darahnya, Ansyad menolak menjawab. "Saya tak tahu itu," ujar Ansyad di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis, 2 Januari 2014.
Hari ini, lima dari enam anggota keluarga teroris Ciputat sudah diambil DNA-nya untuk dibandingkan dengan enam sampel DNA yang sudah terlebih dahulu diambil polisi.
"Iya, sudah diambil lima sampel pembanding," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, Brigadir Jenderal Arthur Tampi. Namun, Arthur tidak tahu nama-nama anggota keluarga yang diambil sampel DNA-nya.
Hingga saat ini, keenam jenazah teroris, Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, Amril, dan Daeng alias Dayat, masih berada di RS Polri. (Baca: Peran dan Sepak Terjang Tujuh Teroris Ciputat)
Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
26 Februari 2024
Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.